Aliran-aliran Filsafat Psikologi


Filsafat psikologi adalah studi sistematis tentang interaksi antara filsafat dan psikologi dalam studi masalah kognitif. filsafat? Psikologi adalah bagian dari filsafat yang membahas tentang apa yang merupakan inti, esensi (esensi), sumber, atau struktur fundamental dari semua realitas.

Lalu apa itu psikologi, psikolog dan apa 
tujuan psikologi?

Psikologi dapat secara sederhana didefinisikan sebagai studi tentang perilaku manusia dan hubungan antar manusia. Nah Psikolog atau psikolog, umumnya psikolog, adalah bidang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental. Di Indonesia sendiri, seorang psikolog merujuk secara khusus kepada seorang praktisi psikologi yang pernah belajar di bidang psikologi.

Dalam pendidikannya sendiri, seorang psikolog perlu memahami sejarah psikologi dan aliran psikologi, kemudian membentuk model atau metodologi dalam teori dan praktik bagi seorang psikolog untuk mendalami apa yang ingin dipelajarinya.

Tujuan langsung psikologi adalah untuk memahami individu dan kelompok dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip individu dan mempelajari kasus-kasus tertentu. Pakar psikologi atau peneliti dalam psikologi disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan sebagai ilmuwan sosial, ilmuwan perilaku, atau ilmuwan kognitif.

Nah berikut bentuk aliran psikologi yang paling berpengaruh dalam dunia psikologi yaitu strukturalisme, fungsionalisme, Asosiasionisme behaviorisme, dan psikologi psikoanalisis.

1. Aliran Psikologi Strukturalisme

Aliran strukturalisme ini pertama kali dikemukakan oleh Wilhelm Wundt melalui penelitiannya. Wundt dan rekan-rekannya mempelajari dan mempelajari struktur kesadaran dan kemudian mengembangkan hukum-hukum yang menyusunnya.

Strukturalisme adalah aliran psikologi yang mempelajari laporan diri (introspeksi) orang dewasa normal. Subyek dilatih untuk secara deskriptif melaporkan elemen rangsangan apa yang disajikan kepada mereka. Artinya, psikologi strukturalis menekankan unsur kejiwaan, yaitu akal (jiwa) yang secara empiris dapat dikaitkan dengan proses-proses fisiologis.

Konsepsi awal Aliran 
Strukturalisme

Aliran psikologi ini dibentuk atas dasar pemikiran bahwa psikologi memang harus menjadi bidang yang mempelajari aspek-aspek jiwa, mulai dari unsur-unsur yang membentuk jiwa. 
Menurut Wundt, tujuan penting psikologi adalah menganalisis faktor psikologis, yaitu kesadaran. Menurut Wundt, pengalaman sadar seseorang terbagi menjadi dua bagian, yaitu aspek penginderaan atau sensorik dan aspek feeling atau aspek perasaan. Dan dalam eksperimennya, Wundt lebih suka menggunakan metode empiris langsung. Atau sering juga disebut observasi empiris.

2. Aliran Psikologi Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah psikologi aktivitas mental, berbeda dengan psikologi elemen mental. Fungsionalisme adalah psikologi penggunaan dasar kesadaran, di mana jiwa (pikiran) adalah perantara antara lingkungan dan kebutuhan organisme.

Artinya, psikologi fungsionalis menekankan fungsi mental, bukan hanya penjabaran unsur-unsur psikologis (fisiologis). Dengan menggunakan teori filosofis yang memandang fenomena mental dalam kesinambungan dinamis sebagai sistem fungsional yang memenuhi kebutuhan biologis.

Konsepsi Awal Aliran 
Fungsionalisme

Konsep ini berpendapat bahwa manusia perlu dilihat secara utuh dan holistik. Tingkah laku manusia sebagai suatu tindakan begitu kompleks, ia merupakan manifestasi dari jiwa.
Menurut konsep ini, proses mental, pikiran, emosi, dan persepsi indrawi merupakan adaptasi dari bagian-bagian biologis. Fungsionalisme memahami fungsi perilaku dan proses mental, bukan hanya struktur proses mental.

3. Aliran Psikologi Asosiasinisme

Asosiasinisme berpendapat bahwa proses mental beroperasi dengan mengasosiasikan keadaan mental dengan keadaan selanjutnya. Ini berarti bahwa semua proses mental terdiri dari faktor-faktor mental yang berlainan dan kombinasinya yang dianggap terdiri dari sensasi atau sensasi sederhana.

Konsepsi awal Psikologi 
Asosiasinisme 

Dalam teorinya Hobbes mengatakan bahwa jiwa terdiri dari tiga bagian yakni sensasi, kenangan dan asosiasi. Sensasi sendiri adalah proses seseorang menerima rrangsangan, sedangkan recall adalah proses seseorang membuka kembali ingatan tentang apa yang pernah dirasakan atau dilaluinya. Asosiasi adalah proses penyatuan antara satu stimulus dengan stimulus lainnya. Kemudian, dengan tahapan inkorporasi, memungkinkan seseorang untuk berpikir.

Manusia sebagian besar bergantung pada kesadaran dan ketidaksadaran mereka. Sumber utama konflik batin atau gangguan mental terletak pada ketidaksadaran.

Kesadaran hanyalah beberapa elemen dari keseluruhan kehidupan mental; sedangkan aspek terbesar adalah ketidaksadaran, sering disebut alam bawah sadar. Kesadaran parsial dibandingkan dengan permukaan gunung es, yang ujungnya terlihat, tetapi di baliknya terletak naluri master yang melekat pada karakter.

4. Aliran Psikologi Behaviorisme

Menurut (Alwisol, 2009). Behaviorisme adalah aliran psikologi yang menitikberatkan pada perilaku dengan menganggap adanya hubungan antara rangsangan dan perilaku. Artinya perilaku manusia terbentuk adalah karena pengaruh lingkungan fisik dan bukan karena naluri seperti yang dipelajari dalam aliran psikoanalitik.

Sederhananya, psikologi behaviorisme menyatakan bahwa jiwa atau proses mental dapat dialami melalui perilaku nyata daripada fisiologi. Dengan pendekatan dengan metode terapi perilaku sesuai dengan prinsip kesederhanaan, kepraktisan, mudah dipahami dan diterapkan, serta menekankan perilaku positif.

Konsepsi Awal Aliran
Behaviourisme

Ciri terpenting dari pendekatan behavioris adalah penggunaan metode objektif dalam mempelajari manusia, yang semuanya didasarkan pada metode mekanistik dan materialis. Untuk mengurangi kesulitan dalam memahami teori behavioris, metode berikut dapat digunakan

5. Aliran Psikologi Psikoanalisis 

Aliran Psikoanalisis merupakan aliran ilmu psikologi yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, yang menekankan pada studi tentang fungsi dan perilaku mental manusia. Dalam pandangannya, perilaku manusia sebenarnya didominasi oleh alam bawah sadar, yang meliputi ide, ego, dan superego.

Dimana pendekatan yang digunakan psikoanalisis ialah mencakup semua teori psikologis yang menunjukkan bahwa fungsi manusia didasarkan pada interaksi antara dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang, terutama ketidaksadaran, dan interaksi antara berbagai struktur kepribadian.

Konsepsi awal aliran
Psikoanalisis

Manusia sebagian besar bergantung pada kesadaran dan ketidaksadaran mereka. Sumber utama konflik batin atau gangguan mental terletak pada ketidaksadaran.

Kesadaran hanyalah beberapa elemen dari keseluruhan kehidupan mental; sedangkan aspek terbesar adalah ketidaksadaran, sering disebut alam bawah sadar. Bagian sadar ibarat permukaan gunung es, dengan ujung yang terlihat, yang hanya merupakan sebagian kecil dari unsur kepribadian, sedangkan pada bagian bawah sadar (terendam), terdapat naluri yang menggerakkan seluruh perilaku manusia.


0 Response to "Aliran-aliran Filsafat Psikologi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel