Puisi Bukan Lagi Kiblatku


Puisi - Bukan Lagi Kiblatku - adalah sebuah puisi yang menceritakan tentang seorang yang sangatlah tersakiti hatinya, karena adanya perbedaan diantara kedua hati yang sebelumnya mengikrarkan rasa cinta dalam hubungan percintaan.

Sayangnya, rasa cinta tak mudah untuk dikelola takkan mudah untuk dipertahankan karena begitu banyak rintangan dan halangan yang sukar untuk dikompromikan oleh kedua hati yang masih memiliki banyak ego.

Puisi - Bukan Lagi Kiblatku
(by Clara Pramita)

Cinta memang indah, kemarin ia 
hadirkan ratusan rasa bahagia, 
cinta pulalah yang lahirkan 
ribuan kesedihan

Itu membuat ku lama berbaring 
tanpa nafsu, hanya menatap layar 
ponselku, dengan begitu banyak 
beban di kepalaku

Malam dini begitu mencekam,
setiap sudut dipenuhi pilu, sepi 
menjadi penerangnya, seperti 
suasana hatiku 

Seisi kamar kecil ini berserakan, 
hanyalah kata-kata manismu 
yang terucap, itu tertata rapi 
di rak buku kenangan 

Dingin mengiringi hujan, tangis 
malam yang jatuh di kegelapan  
menggenapi kesunyian, dan
suburkan akar pahit di hatiku  

Jika nanti rindu menggoda tuk 
kembali, dan lahir penyesalan 
di kepalamu, ku mohon jangan 
kau turuti, sebab kau bukan 
lagi kiblatku

Bumi, Pasar Minggu 2022

Demikianlah beberapa kata-kata yang bermuatan rasa kecewa, lalu dirangkaikan menjadi sebuah puisi yang sebenarnya menggambarkan kondisi hati seorang wanita yang terluka karena adanya perpisahan yang tidak menyenangkan untuk hatinya.


0 Response to "Puisi Bukan Lagi Kiblatku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel