7 Puisi Tentang Kehidupan Pesantren Karya Kang Thohir


Dalam bahasa Inggris, puisi yang artikan sebagai yang mencipta atau mencipta. Sedangkan puisi dalam bahasa Latin berasal dari kata “poeta” yang berarti “membangun”, “menghasilkan, dan “menyanyi”.

Sedangkan Sayuti, berpendapat puisi merupakan bentuk ekspresi yang memanfaatkan media bahasa. Namun bahasa yang digunakan berbeda dengan bahasa percakapan pada umumnya.

Bentuk ekspresi tergantung pada tiga faktor, yaitu pengalaman psikologis dasar bentuk ekspresi, keterampilan berekspresi dan ketepatan berekspresi.

1. TIGA SAHABAT QORI DI PONDOK
Karya : Kang Thohir

Tiga sahabat qori waktu aku di pondok
Ya, sering kumpul bareng
Berbagi ilmu tentang qori di pojok
Aku mendengarkan mereka mengaji
Aku pun anteng
Suaranya bagus dan merdu
Membuat aku tercandu
Mereka punya ciri khas masing-masing
Dan aku begitu asing
Hehehehe
Kita bertiga Mizan, Amir dan Thohir sahabat qori yang paling akrab dan selalu bersama
Kapanpun dan di manapun kita berada
Dan sampai terkenal di pondok pesantren juga

Hahahahahaha

Brebes, 12 November 2023

2. PERTAMA KALI BELAJAR KHITOBAH
Karya : Kang Thohir

Pertama kali belajar khitobah
Padahal aku santri baru
Tapi aku disuruh khitobah
Pada malam Jum'at penuh berkah
Aku menjadi seorang pendakwah

Sebagian ada yang senang denganku
Dan sebagian lagi ada yang enggak suka denganku
Karena dianggap sok-sokan
Hem, entahlah

Ya, mungkin aku santri baru 
Yang masih diragukan 
Tapi aku tetap semangat 'tuk melangkah
Mencari ilmu supaya berkah

Brebes, 12 November 2023

3. BUKU HARIAN PONDOK
Karya : Kang Thohir

Buku harian pondok
Aku tulis ketika senggang dan istirahat
Dengan penuh semangat
Sampai aku mogok
Hingga aku keluar pondok
Sekarang buku itu hanya sebuah naskah
Waktu itu bingung cara menerbitkannya supaya bermanfaat dan berkah
Dan kini menjadi ruang penuh kertas
Tercecer di kamar yang sempit dan pas
Hem, aku pun malas
Aku biarkan tercecer luas
Mengejar mimpi yang pantas
Namun aku tetap culas
Hingga kembali lagi menulis kertas
Hem!
Entahlah

Brebes, 12 November 2023

4. SEKOLAH MADRASAH
Karya : Kang Thohir

Aku sekolah madrasah
Dari kelas nol sampai lulus
Di desaku terkenal dengan sebutan sekolah Arab
Meski sekolahnya di Indonesia
Hehehehe
Itu pun sudah lumrah bagi orang desa
Karena mayoritasnya
Aku sebenarnya anak yang bodoh
Sering diganjar ketika waktu pelajaran
Ya, karena soal hafalan
Namun aku tetap menghafalkan
Hingga aku hafal
Menjadi anak normal dan cukup mental
Begitulah cerita aku waktu sekolah madrasah
Penuh dengan berkah
Alhamdulillah

Brebes, 12 November 2023

5. PULANG SAMPAI ADZAN SUBUH
Karya : Kang Thohir

Waktu itu aku baru pertama kalinya bertemu dengannya
Aku diajak berbincang-bincang
Ngalor-ngidul berbagai tema dan bab aku pun hanya bisa tenang
Berbagi pengalaman yang matang
Sampai larut malam

Kita pun melanjutkan berbincang-bincangnya
Hingga tak sadar bahwa sudah adzan subuh telah berkumandang
Ah, tak terbayang
Aku pun pulang
Dengan keadaan mengantuk dan menuju pulang

Hehehehe

Brebes, 12 November 2023

6. DI TOKO WA NANANG
Karya : Kang Thohir

Di Toko Al-Mitrani Wa Nanang
Aku pun berkumpul-kumpul sambil berbincang-bincang
Dengan rencang-rencang
Bertatap muka dengan tenang
Meminum segelas kopi
Untuk melengkapi
Kami pun asyik berbincang-bincang
Saling bertanya dan mengenalkan
Ya, meskipun aku awalnya diam
Karena waktu itu belum ada yang kenal
Hehehehe
Tapi sekarang saling mengenal
Setelah berbincang-bincang tadi
Dan mengenalkan karya-karyaku padanya
Hingga mereka senang

Brebes, 12 November 2023

7. ADA YANG BEDAH
Karya : Kang Thohir

Aku sedang mengaliri air sawah
Tapi ada yang bedah
Membuat aku marah
Padahal aku sudah bersusah payah
Mengairi sampai penuh
Aku tambak dengan bendungan tanah
Tapi ada yang bedah
Membuat aku pasrah dan jenuh
Ah, entahlah

Brebes, 12 November 2023


Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

0 Response to "7 Puisi Tentang Kehidupan Pesantren Karya Kang Thohir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel