Perbedaan antara Filsafat Timur dan Filsafat Barat


Dalam dunia filsafat terdapat banyak istilah dan sebutan yang menunjukkan suatu aliran, pemikiran, paham, cabang kefilsafatan atau penyebutan istilah filsafat berdasarkan letak geografisnya. Hal ini dapat terjadi karena dengan begitu luasnya jangkauan peradaban filsafat yang mengakar di setiap sudut wilayah pengetahuan, maka tidak heran filsafat mempunyai banyak jenis, aliran, bahkan istilah yang mengacu pada suatu kondisi atau tempat tertentu. 

Sehingga jika ingin mempelajari filsafat adalah kita diminta untuk bisa membedakan ciri-ciri dari setiap benda yang ada di dunia filsafat, namun dibalik itu kita juga diperbolehkan untuk mencari persamaan antar agama-agama tersebut. Maka dalam hal ini, terdapat sebutan yang cukup masyhur dikalangan filosofi yakni istilah filsafat Barat dan Filsafat Timur, suatu rangkaian penyebutan yang tentunya memiliki makna yang menggambarkan diantara keduanya. 

Nah beranjak dari sinilah kami ingin mengulas tentang perbedaan antara istilah filsafat Barat dan Filsafat Timur dari sudut kajiannya:

Pertama, Filsafat Timur adalah istilah umum untuk pemikiran filsafat yang berasal dari dunia Timur atau Asia, seperti filsafat Cina, filsafat India, filsafat Jepang, filsafat Islam, filsafat Budha, dan lain-lain, yang semuanya merupakan suatu sistem pemikiran yang luas dan beragam.

Oleh karena itu, filsafat Timur tergolong sistem pemikiran pluralistik, atau banyak referensi dalam Filsafat Timur. Misalnya filsafat India dapat dibagi menjadi filsafat Hindu dan filsafat Budha, sedangkan Tiongkok dapat dibagi menjadi filsafat Konghucu dan filsafat Tao. Selain itu, filsafat Islam seringkali diintegrasikan dengan filsafat Barat. Namun secara umum, ada empat jenis filsafat Timur yang biasa disebut (Empat Tradisi), yaitu Hindu, Budha, Konghucu, dan Taoisme.

Dalam perkembangannya, Filsafat Timur menjadi bahan perdebatan di kalangan filosof apakah pemikiran Timur dapat dikatakan sebagai filsafat, karena mempunyai kecenderungan terhadap sifat keagamaan yang irasional, misterius, dan magic. 

Hal itu terlihat dalam kajian-kajian pascakolonialisme, kita akan menemukan sebuah kenyataan bahwa filsafat Timur dianggap inferior dibandingkan sistem pemikiran Barat karena tidak memenuhi standar filsafat oleh para filsuf Barat, karena dianggap memiliki unsur keagamaan atau mistik, sedangkan Filsafat Barat berangkat dari tujuan untuk terlepas dari pengaruh mistisisme itu sendiri. 

Kedua, Filsafat Barat adalah sebutan untuk pemikiran filsafat dunia Barat atau Barat. Istilah filsafat Barat bermula dari keinginan untuk memandu gagasan atau filsafat peradaban Barat. Berawal sejak Filsafat Yunani pada zaman Yunani kuno. 

Dalam filsafat Barat, ada orang yang dianggap sebagai bapak filsafat Barat, yaitu Thales dari Miletus, seorang filsuf yang memulai sejarah filsafat Barat pada abad keenam SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani menggunakan pemikiran mitologis untuk menjelaskan segala sesuatu.

Dimana Pemikiran Thales dianggap sebagai aktivitas filsafat yang paling awal dan ia disebut sebagai bapak filsafat. Ide ini diwarisi oleh Socrates yang merupakan orang pertama di dunia yang memperkenalkan kata filsafat, kemudian muridnya yaitu Plato dan Aristoteles meneruskan ilmu tersebut.

Pada dasarnya filsafat Barat dikenal dengan ajaran rasional dan sistem akademisnya yang kuat. Misalnya cabang ilmu pengetahuan seperti metafisika, epistemologi, etika, logika, atau filsafat ilmu. Filsafat dari Timur bukanlah ilmu yang sistematis, melainkan mengeksplorasi cara pandang dan gaya hidup suatu budaya tertentu.

Terlebih dalam filsafat Barat, alat utama sebagai alat untuk mewujudkan realitas dan kebenaran adalah penggunaan akal yang berasal dari pikiran dan indera, sedangkan eksplorasi yang radikal, ekstensif dan sistematis dalam filsafat Barat menggunakan akal dan pengamatan empiris. Berbeda dengan filsafat Timur yang mengutamakan penggunaan intuisi, pikiran atau hati.

Dalam filsafat Timur, cara pandang pikiran menduduki kedudukan tertinggi di hadapan akal dan indra serta merupakan perlengkapan utama untuk mewujudkan realitas kebenaran. Pada saat yang sama, filsafat Barat tidak menggunakan alat pikiran sebagai media penting untuk mencapai kebenaran hakiki atau realitas tunggal.

Dilihat dari kebudayaannya sendiri, filsafat Timur berbeda dengan filsafat Barat karena kebudayaan Timur meyakini bahwa pencapaian realitas dan kebenaran oleh seseorang mempunyai arti praktis melalui perubahan sikap dan perilaku, yang disebut dengan “adab”. Suatu bentuk norma dan aturan tertentu yang mengikat seseorang. Seseorang yang berbuat baik kepada sesama manusia, sesama makhluk, dan alam semesta.

Kesimpulan Sederhana

Dari perbedaan filsafat Barat dan filsafat Timur di atas, apa persamaannya? Jika dicermati keduanya, perbedaannya terletak pada fokus dan alat filosofis penelitian filosofisnya. Semisalnya dibawah ini. 

1. Filsafat Barat identik dengan netralitas nilai dan selalu menempatkan kebenaran rasional di atas wahyu. Filsafat Islam, sebaliknya, menjaga kebenaran rasional tetap berdialog dengan kebenaran yang diwahyukan.

2. Filsafat Timur lebih menekankan pada hati daripada kepala, karena hati dipahami sebagai instrumen yang menyatukan akal dan intuisi, kebijaksanaan dan emosi. Tujuan utama filsafat adalah menjadi bijaksana dan menghargai kehidupan, sehingga ilmu pengetahuan harus disertai dengan moralitas.

3. Filsafat Barat menganggap manusia sebagai subjek dan alam sebagai objek, sehingga terjadi eksploitasi alam secara berlebihan. Pada saat yang sama, Filsafat Timur menganggap keharmonisan antara manusia dan alam sebagai kuncinya. Manusia berasal dari alam, namun pada saat yang sama mereka juga menyadari keunikan dirinya di alam.

Nah, meskipun terdapat perbedaan antara filsafat Barat dan Timur, Namun kita tidak bisa menilai mana yang lebih baik, karena masing-masing mempunyai keunikan tersendiri dan semuanya berupaya meningkatkan kualitas hidup manusia, terutama dengan memberikan kontribusi yang sama terhadap kualitas hidup makhluk hidup lainnya.

Tentu saja kesadaran kita akan kontroversi di balik perbedaan tersebut tidak menghalangi kita untuk mengeksplorasi keduanya. Karena itulah representasi dari seluruh pengetahuan yang ada, yang terkadang selalu bermula dari perbedaan, kemudian berujung pada persamaan dan perbedaan, yang harus diterima baik secara obyektif maupun subyektif.

Terimakasih


0 Response to "Perbedaan antara Filsafat Timur dan Filsafat Barat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel