PUISI Jangan Larang Rinduku dan Ku Ceritakan Rinduku
Secara umum kita memahami kata sebagai satuan kata yang menyusun kalimat, menimbulkan makna atau maksud, dan selebihnya membawa makna dan aspirasi. Namun terkadang kita sering lupa bahwa kata dan kalimat mengandung perasaan. Hal ini akan terlihat dalam dunia sastra.
Dibawah ini ialah kumpulan kata-kata yang mengandung berbagai emosi antara lain cinta, kasih sayang, benci, kecewa, marah dan masih banyak lagi. Dan puisi selalu mempunyai makna, walaupun terkadang agak sulit menguraikan kata-kata yang digunakan pengarang puisi untuk menghiasinya, namun meski begitu, setiap orang dapat merasakan maknanya, meski terkadang tidak sepenuhnya memahami kata-katanya.
Jangan Larang Rinduku
Hari berlalu
Waktu berlaku
Sesal menamparku
Jarak yang congkak itu
Datang menghinaku
Dan tumbuh di dadaku
Dari hinaan amarah memuncak
Rasa itu menyapu rimbun sepi
Menyisir lebat keheningan
Yang mengakar di dalam jiwaku
Lama senantiasa diam
Terjebak di tengah kerinduan
Maka biarkan ku perangi waktu
Meski kantong ku kering hampir terbakar
Jangan larang rinduku
Jangan halangi aku menjadi pejuang
Atas nama cinta aku berjuang
Walau kecilnya peluang
Usahaku adalah membawamu pulang
Menuju jalan yang terang
Agar jiwaku tenang sayang.
Maluku 01 Oktober 2023
Ku Ceritakan Rinduku
Ku ceritakan isi hatiku
Pada malam yang bisu
Semua itu tentangmu
Wanita di dalam hatiku
Ku goreskan puisiku
Dengan tinta rindu
Semua isinya tentangmu
Wanita yang mencintaiku
Ku kirimkan maksudku
Dengan kata-kata cintaku
Semua tulus padamu
Karena aku mencintaimu
Hanya dari bahasa rindu
Semuanya tertulis syahdu
Seperti senyummu itu
Yang mewarnai hatiku
Seperti indah sorot matamu
Yang didalamnya ku lihat masa depanku.
Maluku, 02 Oktober 2023
Demikian puisi yang ditulis dengan bahasa kerinduan, tentang kesabaran yang tiada henti antara dua insan atau sepasang kekasih, semoga dapat tersampaikan kepada orang yang ditunggu dan dibaca melalui kaca matanya. Saya berharap waktu akan membawa keberuntungan selama masa penantian ini.
Karya: Buton Awin
0 Response to "PUISI Jangan Larang Rinduku dan Ku Ceritakan Rinduku"
Post a Comment