Tuhan dalam Pandangan Filsuf Socrates, Plato dan Aristoteles



Apakah ada pendapat dari Socrates, Plato dan Aristoteles tentang Tuhan? Apakah para filsuf meyakini adanya entitas yang lebih unggul di alam semesta ini? Apakah para filsuf berTuhan? 

Nah, pertanyaan-pertanyan diatas ialah pertanyaan paling sering dipertanyakan dan menjadi bahan pengkajian, penelitian maupun percakapan kita sehar-hari terkait pemikiran orang dan metodologi tentang menemukan Tuhan. Tidak peduli kapan dan di mana, dari orang beriman, orang biasa hingga para intelektual dari semua strata sosial berbicara tentang Tuhan dengan ekspresi yang berbeda-beda.

Percakapan tidak pernah tenang atau hening, dan bermula dari sebuah diskusi tentang kehidupan, terutama tentang anak muda yang sedang berusaha untuk belajar. Alam pikiran yang bersemayam jauh di dalam diri manusia selalu bertanya dan berdiskusi tentang argumen-argumen keberadaan Tuhan.

Pemikiran-pemikiran para filosof terkenal pada dinasti-dinasti lampau bertabrakan dan berpadu dengan caranya masing-masing, sehingga melahirkan pandangan metafisika atau filsafat teologis yang berganti-ganti, guna mencari kebenaran dari sudut pandang manusia. Sebagian orang, terutama para filosof, percaya bahwa hanya Tuhan yang berkuasa dalam hidupnya. Adapun sebagian filosof, sebagian orang mengingkari keberadaan Tuhan, karena pemahaman akan keberadaan Tuhan itu sendiri terlalu di luar nalar manusia (transendensi).

Namun, ini tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa cukup banyak filsuf yang mampu menunjukkan bukti keberadaan Tuhan dari berbagai model akal atau sains. Oleh karena itu, para filosof menggunakan berbagai versi untuk menjelaskan keberadaan Tuhan.

Berikut pandangan ketuhanan dari para filsuf guru dan murid yakni Socrates, Plato, dan Aristoteles yang cukup populer dalam penelitian filosofis dari zaman klasik hingga sekarang:


1. Socrates (380-450 SM)


Socrates adalah seorang filsuf Yunani yang sangat mempengaruhi filsafat Barat melalui uraian daripada catatan Plato sebagai seorang murid langsung darinya. Salah satu uraian Plato yang jelas tentang Socrates ialah seorang filsuf Yunani Klasik yang pertama mendobrak cara berpikir terbelakang masyarakat Yunani berdasarkan mitologi pada masa itu.

Berkaitan dengan pandangan ketuhanan? Socrates percaya hanya dengan mengenal diri sendiri kita dapat menemukan bukti keberadaan Tuhan, dan manusia dapat mengenal Tuhan. Adapun metode yang disampaikan Socrates melalui pikirannya, itu ditransmisikan dalam dua cara, yaitu dari bukti-bukti alam dan dari sejarah manusia. 

Kemudian Socrates menjelaskan secara detail bahwa Tuhan di mata Socrates memiliki kemampuan berpikir seperti manusia. Artinya, dalam tatanan kosmik, ada juga gaya seperti itu. Secara khusus, kita melihat bahwa alam semesta teratur dan sistematis daripada tidak teratur dan tidak sistematis.

Socrates menekankan bahwa semua materi memiliki tujuan, dan entitas Tuhan adalah tujuan alam semesta ini. Oleh karena itu, alam semesta ini pasti tidak tercipta karena kebetulan murni dari materi dan tabrakan (Big Bang).

2. Plato (429-348 SM)


Plato adalah salah satu filsuf paling berpengaruh di dunia. Filsuf ini dianggap telah memainkan peran penting dalam perkembangan filsafat. Karena Plato adalah filsuf pertama yang merumuskan konsep Tuhan dari perspektif filsafat dan teologi sistematika

Plato membuktikan bahwa Tuhan itu ada
Seperti "dunia pemikiran" -nya, Plato mengatakan bahwa dunia yang kita tinggali saat ini adalah hantu, tidak nyata, dan berubah-ubah. Dengan demikian, pengaruh dunia yang selalu berubah atau dinamis ini memastikan adanya alasan di balik semua keberadaan, yang benar; Tuhan itu abadi.

Artinya bagi Plato, kebenaran universal memang ada, dan nama adalah ide dalam idealisme metafisiknya. Baginya, Tuhan adalah realitas tertinggi dan paling sempurna. Tuhan tidak menciptakan sesuatu dari ketiadaan, tetapi dari sesuatu yang disebut "esensi primordial", yang mengandung semua unsur asli alam.

3. Aristoteles (384-322 SM)


Aristoteles adalah seorang filsuf dan ilmuwan Yunani yang terkenal. Dalam metafisikanya, Aristoteles menganjurkan pendirian makhluk ilahi, yang digambarkan sebagai penggerak utama, yang bertanggung jawab atas kesatuan dan tujuan alam semesta.

Tuhan adalah pribadi yang sempurna. Oleh karena itu, ia adalah dambaan segala sesuatu di alam semesta, karena segala sesuatu mendambakan kesempurnaan. Di alam semesta ini, ada penggerak, penggerak lain, penggerak planet dan bintang, dan penggerak cerdas adalah penggerak utama, atau Tuhan.

Meski begitu, Aristoteles percaya bahwa Tuhan hanya terlibat dalam menciptakan semua gerak di alam semesta, dan tidak lagi mengurusi alam semesta dan ciptaannya. Aristoteles percaya bahwa Tuhan mengabaikan hal-hal kecil yang terjadi di alam semesta.

Inilah yang dipikirkan para filsuf tentang Tuhan dari sudut pandang mereka. Artikel ini bertujuan untuk melawan berbagai stigma terhadap sebagian besar filsuf yang diasumsikan tidak mempercayai adanya Tuhan. 

0 Response to "Tuhan dalam Pandangan Filsuf Socrates, Plato dan Aristoteles"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel