PUISI Indonesia Kehilangan Budayanya


Salah satu bentuk kegiatan menulis adalah mengarang atau mengaransemen musik atau menulis dalam bentuk apapun, cerpen, komik, termasuk menulis puisi dan puisi. Alhasil, banyak ahli yang mengusulkan berbagai cara atau metode penulisan puisi seperti penentuan tema, pemilihan kata, dan penentuan ritme. Tapi bagi saya puisi bukan hanya kata-kata dan ritme, tapi yang lebih penting, perasaan yang sebenarnya.

Karena bagi saya kejujuran itu sendiri adalah sikap jujur, mengatakan yang sebenarnya, tidak berbohong atau mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang terjadi (kebenaran). Kejujuran juga dapat dipahami sebagai tidak mencontek, melakukan sesuatu sesuai aturan, dan sebagainya. 

INDONESIA KEHILANGAN BUDAYANYA

Karya : Kang Thohir

Banyak orang pribumi pertiwi

Berambut pirang

Cinta negeri pun masih bimbang

Katanya cinta NKRI harga mati

Tapi takut sama bedil

Pada akhirnya menghianati negeri 

Ikutan-ikutan adat asing

Adat negeri sendiri dianggap menyalahi

Menganggap budaya hanyalah mitos

Pacaran dianggap kewajaran

Sedangkan tak pacaran ketinggalan zaman

Itu adat dari mana, kawan?


Brebes, 19 April 2023


Muhammad Thohir/Tahir (Mastel), nama pena Kang Thohir, lahir di Brebos, Jawa Tengah. Dari desa/kampung kecil di Kupu, bagian dari Wanasari. Dari seorang anak petani yang setiap hari bekerja menanam bunga, bawang, padi, kacang-kacangan, pare, cabai dan sayuran di sawahnya.

Saat ini saya bekerja di bidang penulisan atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Ia senang menulis sejak masuk pesantren kelas empat. Saya masih aktif menulis, saya lebih ke menulis puisi dan cerpen dll yang saya tulis. Selain menulis, saya juga suka membaca buku, yang bisa menambah pengetahuan (knowledge).


0 Response to "PUISI Indonesia Kehilangan Budayanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel