Apa Dampak dari Politik Identitas


Pengertian-pengertian Umum

Politik identitas merupakan alat politik suatu kelompok, seperti ras, etnis, budaya, agama atau tujuan tertentu lainnya, seperti sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menampilkan identitas kelompok. (Mengutip lewat Wikipedia) 

Menurut Ubed Abdillah S dalam bukunya yang berjudul Politik Identitas Etnis (2002). Bahwa politik identitas adalah politik yang fokus penelitian dan pertanyaan utamanya menyangkut perbedaan berdasarkan asumsi tubuh, politik ras atau primitivisme, dan konflik agama, kepercayaan atau bahasa.

Menurut filsuf Amerika Kanada Ceresida J. Heyes,
Politik identitas adalah aktivitas politik yang secara teoritis dipelajari berdasarkan pengalaman yang dirasakan tentang kesetaraan dan ketidakadilan oleh kelompok tertentu dalam rangka menggalang solidaritas untuk meningkatkan status dan prestise mereka.

Politik Identitas Menurut ahli teori budaya, aktivis politik, dan sosiolog Marxis Stuart MacPhail Hall. 
Politik identitas dijelaskan sebagai proses pembentukan melalui sistem bawah sadar manusia yang muncul sebagai akibat dari persepsi yang timbul dari ketidakpuasan menghadapi berbagai masalah sosial.

Nah, Faktor yang mempengaruhi lahirnya politik identitas?

Dan untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus melihat konsep atau karakteristik politik yang dianut suatu negara. Dalam hal ini ialah Indonesia yang umumnya menganut sistem politik demokrasi atau sistem demokrasi yang melahirkan kebebasan, dimana sikap demokratis meletakkan fungsi kekuasaan rakyat lewat perwakilan

Di balik ciri-ciri universal tersebut tidak dapat dipungkiri membuka keran kebebasan dalam bentuk model-model politik, salah satunya dengan menggunakan identitas individu atau kelompok tertentu untuk mengejar kepentingan politik dalam kontestasi pemilihan umum.

Dan sebagiannya lagi menganggap bahwa, lahirnya politik identitas sebagai bentuk narasi perlawanan kelompok marginal akibat kegagalan narasi arus utama dalam mengakomodir kepentingan kaum minoritas. 

Dikotomi yang berlawanan menjadi ciri dasar utama untuk membedakan rasa kebersamaan kita dari orang lain. Namun nyatanya, di zaman modern yang mekanisasi ini, terjadi “kegagapan” dalam memahami struktur sosial yang majemuk di tingkat individu, sehingga intoleransi semakin meningkat. 

Singkatnya, ada ketidaksesuaian antara imajinasi masyarakat tentang kehidupan sehari-hari masyarakat modern dan interaksi mereka dengan publik. Politik identitas dipandang sebagai senjata ampuh oleh elit politik, digunakan untuk menurunkan gengsi dan elektabilitas lawan politik, atau sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan politik publik. sisi lainnya, politik identitas juga menyediakan wahana untuk memediasi suara-suara kaum tertindas.
 
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa politik identitas sebenarnya adalah sebuah pendekatan politik yang didasarkan pada kesamaan identitas, dan di Indonesia sendiri, politik identitas biasanya dipersempit menjadi dua kelompok, yaitu nasionalisme dan agama yang kerapkali bermunculan ketika sebelum perhelatan pemilihan umum di adakan. 

Dampak Negatif dan Positif 
Politik identitas

Menurut beberapa pendapat para pengamat politik maupun penyelenggaraan pemilu, 
Politik identitas dapat menimbulkan opini publik bahwa orang yang tidak berbagi identitasnya tidak layak menjadi pemimpin. Hal ini tentu saja menyebabkan hilangnya persamaan hak bagi minoritas dalam pemerintahan negara, khususnya di bidang pemilu dan pilkada.

sisi negatif lainnya ialah, Di balik politik identitas, terdapat oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang kerap menyentuh isu sensitif sosial sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Akibatnya, ketidaksepakatan dapat muncul karena beberapa menyebarkan informasi sensitif.

Pengaruh politik identitas yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab akan mengadu domba satu orang dengan lainnya. Penyebaran seperti itu bisa terjadi antar kelompok masyarakat yang sengaja berbenturan sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Lenyapnya Pluralisme salah satu yang akan tergerus, pluralisme berarti pemahaman akan keberagaman bisa hilang. Isu-isu buruk terkait politik identitas yang didorong ke dalam masyarakat akan terus menerus yang menyebabkan hilangnya penghargaan terhadap perbedaan dalam masyarakat.

Maka perlu diwaspadai, apalagi Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan budaya. Keunikan dari setiap perbedaan yang ada di Indonesia harus dijaga dengan baik dan tidak boleh hilang dengan terpengaruh oleh hal-hal tersebut.

Akan tetapi, politik identitas juga dapat memberikan dampak positif salah satunya membuka banyak ruang untuk menciptakan keseimbangan dan konflik dalam proses demokratisasi suatu negara. Akan tetapi jika salah pengelolaan, maka akan membuat negara tidak stabil. Sebab konflik antara dua identitas ini dapat mengancam stabilitas negara jika pemerintah tidak memiliki kemauan politik untuk menengahi masalah tersebut. 

Tidak hanya kepentingan politik yang dipertaruhkan, tetapi kepentingan masyarakat yang lebih luas juga dipertaruhkan, karena politik identitas, sebagai politik perbedaan, dengan sendirinya merupakan tantangan bagi demokratisasi institusi yang mapan. 

Namun seandainya dikelola dengan bijak seperti yang terdapat pada masa penjajahan, dimana masyarakat Indonesia cukup bisa bersatu karena kita punya identitas, bangsa Indonesia, dan kita bisa melawan penjajah karena berlandaskan persatuan ini, tapi kalau tidak dikelola dengan baik, maka politik identitas. dapat memecah belah masyarakat.

Editor: Awi Sila


0 Response to "Apa Dampak dari Politik Identitas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel