Puisi Rinduku Mubajir


Puisi - Rinduku Mubajir - Adalah semacam satire kepada seseorang yang hilang kabar beritanya yang dibungkus dengan paketan puisi atau sajak, pada dasarnya ini merupakan rindu yang menggebu dan ingin bertemu lalu menuangkan segala rasa rindu yang dipikulnya.

Tentu, ini adalah kondisi dimana orang pernah mengalaminya, merasakannya dan bahkan seorang mungkin melakukan hal serupa seperti yang ku lakukan saat ini. Dimana dengan menuangkan rasa kedalam lembaran puisi setidaknya dapat melegakan sedikit rasa gundah gulana di hati..

Puisi - Rinduku Mubajir 

Ketika malam tiba hatiku hilang
arah, mencari petunjuk di langit, 
langit gelap tanpa bintang, seakan 
seorang diri mendiami bumi

Mencoba meneriaki malam, aku 
tersungkur kedalam sepi, terasa 
membeku tanganku tanpa hangat
tanganmu, sial ternyata aku rindu

Di sana, jam dinding terus bekerja, 
jarumnya berputar mengelilingi 
sepiku, setiap detaknya semakin
memperlancar peredaran rinduku

Sedangkan saat ku buka ponselku, 
WhatsAppmu tak bernyawa, pesan 
rinduku tak tercentang dua, gila 
rinduku mubajir..

Bumi, Stasiun Gondangdia

Demikianlah beberapa kata-kata yang ku tuliskan ketika menunggu kereta di Gondangdia menuju pasar minggu stasiun penyebrangan ke istana negaraku. Terakhir, bagi siapapun yang mengalami serupa bersabarlah dan berjuanglah. Sebab terkadang cinta perlu di mengerti namun wajib untuk selalu diperjuangkan.


0 Response to "Puisi Rinduku Mubajir "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel