Puisi - Hanya Menyisakan Luka



Puisi - Hanya Menyisakan Luka - Adalah sebuah puisi cinta, namun tidak berisi kata-kata romantika karena yang tertulis hanyalah kekecewaan dan keikhlasan bercampur amarah di dalam hati seorang wanita yang terkhianati oleh seorang yang dicintainya dan di jaga oleh hatinya setelah bertahun-tahun lamanya.

Terlebih, pada rasa yang diungkapkan kedalam syair-syair puisi ini, mengedepankan perpisahan bukan perujukan rasa cinta atau membangun kembali fondasi baru. Karena semua rasa cinta sudah tidak lagi mencukupi untuk menjadi semangat baru..

Puisi - Hanya Menyisakan Luka
(by Clara Paramitha)

Terlalu lama cintamu mengguyur 
hatiku, lalu menjadi banjir darah,
membawa semua rasa bahagia,
menyisakan luka yang menganga 
di hatiku 

Hati yang masih menyimpan dirimu,
namun jasadmu diam-diam memilih
menemuinya, dan menggenggam 
lentik jarinya dengan segenap 
hatimu 

Hati yang harus jujur berkata, bahwa 
tak mampu lagi berpura-pura untuk 
tersenyum, apalagi harus berpura-
pura untuk mencintaimu kembali 

Sebab seluruh rasa sudah tinggalkan 
kita, tak lagi ku rasakan hangatnya,
karena cinta yang tersisa tak lagi 
mencukupi, dan yang cukup belum 
tentu sempurna..

Bumi, Musim Hujan Deras

Demikianlah sebuah puisi yang ku yakini hampir sebagian besar dari kita pernah mengalaminya, yakni dituliskan dengan bahasa cinta namun penuh kekecewaan yang mendalam dari dalam hati seorang kekasih yang tersakiti. 

0 Response to "Puisi - Hanya Menyisakan Luka"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel