Kumpulan Curhatan Romantis di Facebook Mutiara Cinta
Kang Thohir, kembali menuliskan curhatan dalam sebuah laman Facebook yang diberi nama Mutiara Cinta. Kumpulan inilah yang diupayakan untuk dipublikasikan sehingga teman-teman bisa menikmatinya. Dibawah ini adalah curhatan atau ungkapan hati yang dipublikasikan oleh kami:
'Belajar tenaga dalam tanpa belajar kerohanian, yang ada hanya kesombongan. Belajar silat tanpa diimbangi adab hanya akan membuat ia congkak dan arogan'.
'Lamon dianggap sok ustad atau sok ulama ya rapapa, emang aku bukan ulama. Aku pakai peci, ya karena kondisi lagi ngaji atau karena situasi. Loken pan ngaji nganggo topi'.
'Jika aku tak sakit hati dan kecewa terhadapmu, mungkin aku tak akan meninggalkanmu. Aku meninggalkanmu bukan berarti kamu tak cantik atau apa, dan bukan masalah ego, tapi lebih soal hati yang kecewa. Aku bukan aleman, tapi lebih sakit hati yang hancur setelah mengetahui semua itu'.
'Rasa sakit membuat aku trauma, sehingga aku enggan 'tuk menyapa, karena begitu kecewa yang mendalam tak dapat aku berkata-kata. Orang yang telah mengecewakanku dan menyakitiku, jangankan 'tuk menyapa menengok saja aku tak bisa. Bukan berarti aku sombong, karena menatapnya saja membuat aku teringat kelukaan itu. Bukan berarti aku membencinya, tapi lebih menghindari daripada sakit hati lagi, karena dari itu aku menjauhinya'.
'Kas balik sawah kayong panas nemen, mlaku neng aspalan lan ora sendalan kayong sikile semelet nemen kayak kie esih krasa bae'.
'Meski aku sering dipoyoki monine cah wagu lan goblok jare si anu, tapi tetep meneng bae, tapi lamon terus kayak kue, aku ora ditinggal meneng, aku kudu sabar lan balas dendam nganggo keapikan'.
'Urip mung sawang sinawang, ana wong sugih setitik ya iri, ana wong bungah setitik ya iri, ana wong piknik ya iri, mbuh kue kayong keder. Urip mung nggo nyawang tok apa, ora luruh bebungahan dewek? Entahlah'.
'Nek wong tani kue tahan banting asline, tapi ya aja pasrah sing penting ikhlas, sabar, kuat ngadepi segalane'.
'Pengen jalan" luruh pengalaman, kaya kie neng ngumah bae, kayong laka sing ngejak jalan" apa kepriben. Mugane aku jomblo bae sih, ora ndue pacar. Boro" pacaran, ketemu wong wadon beh ndredeg kaya wong katisen kesiram es gemetaran. Hehehe'
'Tersenyumlah, meski atine lagi ora karuan'.
'Mbuh, dina kiye aku akeh curhate lan ngresula bae, apa aku kurang piknik yah? Apa kurang maring 'alim ulama? Tapi aku keder mbokatan aku dianggap sok alim lan sok ulama, karena aku akeh dosane. Ya mbuh wes lah! Keder aku!'
'Asline aku pengen lunga-lunga, tapi kayong ora bisa. Padahal neng ngumah yah jenuh lan akeh omongan. Hem, keder aku! Ditonggoni didomongi ora ditonggoni didomongi bae! Trus aku kudu priben donge?!'
'Wong lagi lara ati lan kecewa nemen, monine ka aleman. Hem! Keder aku!'
'Ngartine wong aku esih jomblo alias bujangan, ya wes lah beneran, eben aja ditakoni bae bosen aku! Syukur2 ya olih cah wadon sing nerima aku apa anane lan aja nakal lan aja goroh, lan aja munafik. Sing penting jujur lan setia tur tulus apa anane.'
'Dina saiki wong ngasab lagi kangelan lan akeh fikiran. Aku beh keder pan ngasab apa maning? Kayong keder aku.'
'Aku ya mangan wes jukut dewek ora usah ngongkon wong liya, bisane ka aku sering diomongi bae sih! Apa nyong katon ala apa?! Terus sampean ora mikiri wong mangan kue kudu jukut dewek bisane kiyengan deke wong liya dijukut, kayong laka pegawean maning apa?! Hem, keder aku!'
'Ana wong ngomong wong moyok bakale ngoyok , kue bener anane lan terjadi. Karma kue esih ana neng bumi.'
'Aku sebenare keder pan ngasab apa yah? Eben aja diomongi wong2, kayong nganggur bae! Ora bisa nyabedgawe! Pan dadi apa!
'Kaya aku wong wagu lan lugu kaya kiye ya akeh pada iri lan sengit maring aku. Terus aku kudu pime?! Keder aku!'
'Kaya aku wong tani biasa sing dipandang sebelah mata, ya mung bisane ngresula karo
sawang sinawang lah. Mbuh, keder uripku!'
'Terkadang aku dibilang pameran padahal sendirinya juga pameran dan bahkan lebih dariku. Hem, 'kan aneh?!'
'Ketika orang pada munafik dan sombong, aku pun akan menjauhinya dengan perlahan agar tak konangan. Karena aku sudah kesal dan muak dengan semua ini. Hem!'
'Cita-citaku dulu emang aneh, ingin jadi seorang ilmuwan dan arsitektur, tapi aku sadar diri bahwa aku nggak sekolah duwur. Orang pun pada tertawa, karena aku ini ngawur. Hahahaha'
'Belajar arsitektur emang rumit, tapi tetap semangat dan bangkit. Salam ngopi lur. Hehehe'
'2024 awal dari kedamaian 4 empat pilar perguruan silat atau dunia silat yaitu PSHT, IKSPI, PN, PSHW, dan 2025 pun makin rukun dan damai, karena mereka tahu bahwa kita dalam satu rumah yaitu bumi Pertiwi Indonesia, dengan berlandaskan bhineka tunggal Ika, yaitu kesatuan dan menjaga NKRI harga mati dari perusuh negara dan penghianat bangsa atau perusak bumi Pertiwi.'
'Aku sebenarnya pengen banget berkontribusi pada agama dan bangsa, tapi terkadang aku minder, aku bisa apa untuk agama dan bangsa?'
'Aku sebenarnya awalnya tak suka dunia arsitektur lebih suka dunia sains dan seni, tapi karena aku suka desain-desain bagus dan terinspirasi dari tiga tokoh idolaku yaitu; Zaha Hadid, Nyoman Nuarta dan Ridwan Kamil. Mereka adalah sosok yang menginspirasiku dan menyukai dunia arsitektur. Hehehe'
'Mempelajari tujuh agama ternyata asyik juga dan menambah pengetahuan dan juga iman. Islam lah yang paling konkrit dan logis.'
'Hobi meneliti segala ilmu pengetahuan, dan suka membaca banyak buku apa saja yang aku baca. Sehingga ada keinginan bercita-cita menjadi seorang ilmuwan dan arsitektur. Lagi menjalani dunia penelitian yang menginjak 3 tahunan lebih aku meneliti, tapi sampai sekarang aku belum menemukan hal2 itu, mungkin nyampe belasan tahunan hanya untuk merangkum secara sistematis dan meneliti semua itu dalam dunia sains dan teknologi juga sejarahnya. Makanya aku suka menyendiri di kamar, karena dari situlah aku dianggap seorang yang sombong dan introvert.'
Brebes, 2024
Bionarasi Penulis :
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.
Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).
0 Response to "Kumpulan Curhatan Romantis di Facebook Mutiara Cinta"
Post a Comment