Kumpulan Cerita Harian Kang Thohir


KUMPULAN CERITA HARIAN KANG THOHIR. Sebuah upaya realita yang dialami oleh sang penulis, mungkin terlihat biasa saja namun tidak dapat dipungkiri semuanya mengandung sesuatu kenyataan atau kesamaan semua dari kita alami. Dan itulah realita hidup di dalam bermasyarakat dinegara tercinta kita ini. 


1. LEWAT PASAR ITU

Ketika aku lewat ke pasar itu hanya untuk lewat aja dan menemui sesuatu yang aku tuju di utara, eh tiba-tiba ada yang manggil-mannggil namaku, 
"Ir, Tair! Ir!" Teriaknya salah satu orang yang ada di pasar itu. Hem, aku pun sempat bingung mau berhenti atau terus melaju, ya? sambil nengak-nengok ke kiri dan ke depan. Akhirnya aku bertekad untuk tidak peduli hal itu dan aku pun melaju lagi. Aku bukannya sombong atau apalah, ya karena soal hati dan terlalu kecewa yang sudah lama retak, dan tak bisa kembali lagi seperti semula dengan utuh. Hem! Entahlah!


***

2. JALAN-JALAN NAIK MOTOR

Hari pagi menatap kebahagiaan dengan jalan-jalan naik motor lewat pasar itu, dan keramaian di antara orang-orang berkumpul 'tuk belanja dan lewat. Aku melintasi mereka-mereka, " Ir, ora mampir tuku ndisit?" Sapa mereka menawarkan dagangannya. "Nggih, mboten," jawabku pada pedagang itu. Aku pun melirak-melirik ke kanan dan ke kiri, untuk mencari buah-buahan yang aku tuju. Pada akhirnya aku tak menemukan buah itu yang aku cari dan aku tuju. Hem!


***

3. ORANG TANYA ISTRI

"Ir, bojone kowen mendi?" Salah satu orang menanyakanku.
"Lagi kerja neng toko," jawabku. Padahal aku lagi tidak karuan, tapi ditanya terus soal itu. Hem!
"Oh, neng toko endi?" tanya lagi.
"Neng Pasar Ketimbreng, tokone Pak Sofari," jawabku, sambil berjalan di pinggir jalan depan rumah.
Aku pun hanya bisa menjawab itu-itu terus ketika aku ditanya soal itu, karena aku dan dia sudah lama berpisah, tapi mengapa orang-orang masih menanyakan soal itu? Apa mungkin mereka tidak tahu yah? Kalau nggak tahu berarti mereka tidak kepo lagi dengan urusan orang lain dong, dan aku nggak ada ruang untuk bercerita lagi untuknya, lebih baik aku saja dan fokus pada masa depan dan menata hidup yang baru.


***

4. PULANG DARI KONDANGAN

Setelah pulang dari kondangan di Kupu Utara pebatasan Kupu dan Dumeling, aku hanya lewat saja tak mampir di situ, eh tiba-tiba ada yang manggil-manggil namaku,
"Ir," sapa salah satu orang yang ada di Pasar Ketimbreng, aku spontan pencet tlakson motor Beat, meski aku tak berhenti hanya menengok saja. Dan Setelah sampai di rumah, tapi di rumahnya Kakak perempuan aku di warungnya untuk mengantarkan titipan kondangannya, eh ternyata ada Bang Junaid di sini seorang pedagang gonjing sambal langgananku yang habis makan di warung,"Hey Ir, kata-kata dong, oh kas kondangan, nggo aku, ya, Ir/Thohir?" tanyanya dengan seribu tanya. Hem!


Brebes, 05 September 2024



Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).


0 Response to "Kumpulan Cerita Harian Kang Thohir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel