2 Surat Cinta dari Kang Thohir


Dibawah ini adalah dua surat yang dituliskan dengan tinta cinta dan kerinduan yang menyelimuti hati penulis. Mungkin terlihat sederhana tapi yakinlah perasaan ini memungkinkan ketulusan itu bertumbuh dalam setiap katanya. Maka dari pada itu, silahkan dibaca dan dipahami maksudnya. 

Silahkan



1. Surat untuk Adek.

Assalamualaikum, Dek.
Sudah aku tak menatap wajahmu, karena sekarang aku tak berjumpa denganmu. Bagaimana kabarmu di sana, Dek? Apakah baik-baik saja? Jika kita persatukan kembali aku akan senantiasa menjagamu dan menyayangimu seperti dulu, namun apakah ada harapan untuk bersatu kembali? Ah, entahlah, aku masih ragu dengan semua itu, tapi jika kamu ingin bisa berubah dan lebih memprioritaskanku aku akan kembali padamu. Akan tetapi, aku masih terbayang-bayang akan hal semua itu, tapi percayalah aku masih menyayangimu, Dek.

Dari, Thohir

2. Pulang

Perjalanan pulang menuju sekolah, namun jalan tercepat penuh lobang, akhirnya aku singgah. Begitu harapan menjajakinya menjadi pribadi yang matang, tapi aku belum bisa bergelimang. Hakikatnya adalah rasa yang sabar menunggu jawaban, ya tak terasa sudah hampir pulang, namun masih ada halangan karena banyak jalanan terjal dan bebatuan yang tajam. Biarlah idrak menjadi suasana senja atau akan menjadi pelangi bahagia. Beranda nestapa masih bergaung terjun di curug, karena harsa tak jauh beda dari goa yang di atas renjana bergelantungan sunyi. Mula-mula dari kata berakhir dengan rindu, dan menjadi rasa yang sahaja menebarkan benih-benih cinta di hati. Apakah itu kamu, Dek? Ayo kita pulang!

Dari, Thohir


Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).



0 Response to "2 Surat Cinta dari Kang Thohir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel