Puisi Harian Terbaru Karya Kang Thohir


Semoga beruntung, setiap orang yang ingin menuangkan rasa di hati dan kepalanya ke dalam mangkuk syair atau puisi tentunya memiliki energi yang banyak dan positif. Sehingga dengan begitu semuanya tersampaikan dengan baiknya. 

Seperti yang tertulis kan dibawah ini oleh seorang pujangga yang tidak asing lagi namanya bagi kita, sebab telah banyak karya-karyanya dipublikasikan di sini. Selanjutnya enjoy dengan karya terbarunya ya. 



1. CATATAN JALANAN
Karya : Kang Thohir

Catatan yang tercecer di jalanan
Menatap air mata kesedihan
Di antara pahit dan kenestapaan
Menapaki kehidupan ditepi jalanan

Catatan kecil telah lama kembali
Disambut oleh kekerdilan
Sehingga imbas pada rakyat kecil yang terinjaki
Tak ada lagi harapan untuk bertahan

Lunglai diambang keresahan
Atma diguncang kegelisahan
Disapu semua angan 
Sehingga hanya sebuah kenangan

Suara-suara kecil belum tersampaikan
Hanya suara-suara besar yang diutamakan
Oh, mirisnya zaman
Mana keadilan wahai, Tuan?

Brebes, 10 November 2023

2. DUNIA MANIPULASI
Karya : Kang Thohir

Dunia manipulasi telah menjalar
Di antara mereka yang menebar
Sangat susah dinalar 
Karena mereka sangat lihai dan pintar
Padahal mereka orang terpelajar
Tapi tak ada perkataan yang benar
Hanya memanipulasi keadaan agar berbayar
Meski aku cukup sabar
Mereka hanya menunggu aku buyar
Bar-bar lubar-debar lebar

Hem!

Brebes, 10 November 2023

3. KESAMBET
Karya : Kang Thohir

Kesambet di pojokan waktu aku sekolah
Di lontrong yang menyambung
Mereka resah gelisah
Aku semakin demam membumbung

Ketika kepala pusing
Aku semakin hening
Tak karuan dan lemas banget
Eh, ternyata aku kesambet

Brebes, 10 November 2023

4. DUA MURID DI PONDOK
Karya : Kang Thohir

Aku dulu di pondok pesantren
Punya murid dua bersaudara
Mereka adalah Ibrahim dan Fahmi
Aku berkenalan dengannya saat mereka baru masuk pesantren
Ditemani oleh pamannya yang sama-sama mondok juga

Aku mengajaknya jalan-jalan
Mengelilingi Pondok Pesantren
Mereka pun sangat senang bermain
Ditepi jalan sambil menatap pemandangan

Lama-kelamaan kita pun akrab
Hingga suatu hari aku suka berlatih silat
Meski awalnya hanya iseng-iseng
Mereka juga ingin belajar denganku

Aku pun melatihi mereka
Meski aku awalnya ragu
Tapi mereka suka dengan silatku
Sampai akhirnya mereka menjadi muridku
Dan aku menjadi guru

Mereka pun senang jadi muridku
Ya, meski aku tak pantas jadi guru
Karena aku hanya bermodal nekat saja
Tak pernah belajar silat dari dulu
Hanya belajar otodidak dan nonton kungfu

Hehehehe

Ah, entahlah

Brebes, 10 November 2023

5. MURID BLAGU
Karya : Kang Thohir

Murid blagu suka nyinggung dan ngeledikin
Di belakang dan di pinggir
Dengan angkuh berlagak ngalahin
Seperti ngeremehin
Membuat risih di akhir

Namun aku tetap bersabar
Tidak bar-bar
Terus melangkah
Meski sakit parah
Aku pasrah

Brebes, 10 November 2023

6. USTAZ JELEK
Karya : Kang Thohir

"Wuh, ustaz jelek!" Dengan tatapan tajam mereka menatapku, meski yang bilang itu muridku sendiri dan orang lain. Aku sering kali mendengar suara itu dengan nada merendahkan dan penuh amarah atau diam yang membara kepadaku. Aku hanya bisa terdiam membisu dan berdiri di atas ratapan kalbu kian sendu, membuat semangatku patah begitu saja mendengar suara itu yang menyesakkan kalbu. Apa mungkin mereka kecewa kepadaku atau apa yah? Ah, entahlah.

Brebes, 10 November 2023

7. DIBILANG SESAT
Karya : Kang Thohir

"Ustaz sesat!"

Di balik relung hati.
Menatap orang-orang bercakap.
Ya, hanya bisa hening dalam sunyi yang senyap. Meski aku rapuh, aku tetap tenang dan tegak berdiri 'tuk menghadapi semua ini. 
Aku tetap melangkah, biarlan mereka berkata apa tentangku. Aku terus instrospeksi diri, bahwa aku ini siapa? Ataukah hanya sebagai orang yang sok-sok'an? Hem, entahlah.

Brebes, 10 November 2023

8. SENGSARANYA KE WARNET
Karya : Kang Thohir

Dulu aku masih di pondok
Sangat sengsara ke warnet
Berangkat berjalan kaki sampai di ujung perjalanan kami kehujanan
Kami berteduh sejenak
Karena pada waktu itu
Aku dan temanku
Kami sangat kedinginan
Saat melanjutkan perjalanan
Menggigil seluruh badan
Kami tetap berjalan
Namun kami gagal ke tujuan
Hingga kami kembali pulang
Diperjalanan suasana menjadi petang
Ternyata mati lampu
Berjalan menyusuri arah jalan pulang
Cukup jauh kami berjalan
Akhirnya kami sampai tujuan
Dan pulang ke pondok pesantren
Tanpa konangan
Hehehehehe
Karena kami kabur dari pondokan

Brebes, 10 November 2023


Bionarasi Penulis :


Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

0 Response to "Puisi Harian Terbaru Karya Kang Thohir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel