Fokus Pemikiran dan Tujuan Lingkaran Wina


Menurut Francis Bacon, pengetahuan ilmiah yang sejati diperoleh dengan menerapkan metode induktif berdasarkan eksperimen dan observasi. Pandangan Bacon ini bertentangan dengan pandangan rasionalis Descartes yang meyakini bahwa pengetahuan sejati didasarkan pada prinsip “Saya berpikir, maka saya”, yang cenderung memenuhi syarat-syarat yang jelas dan berbeda bagi suatu gagasan (Ide) sehingga tidak dapat atau dapat diragukan lagi. 

Di sisi lain, ada juga kaum positivis yang berpendapat bahwa kebenaran dari suatu pengetahuan harus memenuhi beberapa syarat, antara lain: dapat diamati, dapat diulang, dapat diukur, dapat diuji, dan dapat diprediksi (predictable).
 
Dalam langkah pengamatan yang ditemukan oleh kaum positivis ini, terdapat apa yang secara umum dianggap sebagai dominasi paling logis dalam pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut.

Positivisme Logis atau Lingkaran Wina

Berangkat dari pandangan yang dominan tersebut diatas, maka muncullah aliran pemikiran baru yang disebut Positivisme Logis yang termasuk dalam kelompok pemikir yang juga dikenal dengan sebutan Lingkaran Wina.

Lingkaran Wina atau positivisme logis adalah kumpulan para filsuf dan ilmuwan yang memiliki kecenderungan menolak kajian metafisika spekulatif. Sebab fungsi utama filsafat menurut para pemikir Lingkaran Wina adalah kajian metodologi ilmiah dan penjernihan konsep-konsep ilmiah.

Nah, dengan kata lain fokus pemikiran Lingkaran Wina bertujuan untuk menemukan garis pemisah atau demarkasi antara pernyataan yang bermakna atau tidak bermakna dan pernyataan yang tidak bermakna atau tidak bermakna berdasarkan aspek-aspek kemungkinan yang dapat berfungsi. Artinya, apabila suatu pernyataan dapat berfungsi, maka pernyataan tersebut mempunyai arti atau makna. Jika sebaliknya pernyataan tersebut tidak dapat berfungsi, maka pernyataan tersebut tidak ada artinya.

Dalam asas verifikasi ini ditegaskan bahwa suatu proposisi harus bermakna apabila dapat diuji dengan pengalaman dan dapat dilakukan melalui observasi “observatif”. Sebab hanya ungkapan bermakna inilah yang dapat dijelaskan secara empiris, yang kemudian dianggap oleh kaum positivis logistik sebagai pengetahuan sejati.

Sejarah Awal Lingkaran Wina

Lingkaran Wina merupakan suatu gerakan dalam bidang filsafat yang bertujuan untuk mencapai filsafat ilmiah dan menghilangkan dalil-dalil yang tidak dapat dibuktikan menurut kaidah ilmiah.

Dengan kata lain, Lingkaran Wina adalah sekelompok filsuf awal abad ke-20 yang berupaya mengkonsep ulang empirisme melalui interpretasi mereka terhadap kemajuan terkini dalam ilmu fisika dan formal. Pendirian mereka yang anti-metafisik secara radikal didukung oleh kriteria kebermaknaan empiris dan konsepsi matematika yang logis secara luas. Mereka menyangkal bahwa prinsip atau klaim apa pun adalah sintetik a priori.

Selain itu, mereka berupaya menjelaskan asumsi-asumsi teori-teori ilmiah dengan menyusun teori-teori tersebut dalam kerangka logis sehingga peran penting konvensi, baik dalam bentuk definisi atau prinsip-prinsip lain dalam kerangka analitis, menjadi jelas.

Selanjutnya, antara tahun 1928 dan 1937, Lingkaran Wina menerbitkan sepuluh buku dalam seri berjudul Schriften zur wissenschaftlichen Weltauffassung (Makalah tentang Pandangan Dunia Ilmiah), diedit oleh Schlick dan Frank. Diantara karya tersebut adalah Logik der Forschung, 1935, yang merupakan buku pertama terbitan KR Popper.

Tujuh karya diterbitkan dalam seri lain, disebut Einheitswissenschaft (Unified Science), diedit oleh Carnap, Frank, Hahn, Neurath, Joergensen (setelah kematian Hahn) dan Morris (dari tahun 1938). Pada tahun 1930 Carnap dan Hans Reichenbach menjadi editor jurnal Erkenntnis, yang diterbitkan antara tahun 1930 dan 1940.

Demikianlah uraian singkat tentang fokus atau tujuan dari kumpulan para filsuf dan ilmuwan yang tergabung dalam sebuah gerakan pemurnian pengetahuan yang perkumpulannya dikenal dengan sebutan Lingkaran Wina (Vienna circle). Terimakasih

0 Response to "Fokus Pemikiran dan Tujuan Lingkaran Wina "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel