Proses Manusia Memperoleh Pengetahuan Menurut John Locke


John Locke adalah seorang filsuf dan ahli teori politik Inggris yang lahir di Wellington, Somerset, Inggris pada tahun 1632 dan meninggal di Hellawall, Essex pada tahun 1704. Ia dikenal sebagai pendiri empirisme Inggris dan penulis pertama yang secara sistematis menguraikan dan membela liberalisme politik.

Salah satu gagasan Locke yang paling berpengaruh dalam sejarah filsafat ialah yang berkaitan dengan proses dimana manusia memperoleh pengetahuan. Melalui karyanya yang berjudul An Essay Concerning Human Understanding (1689), di mana ia mengembangkan pemikirannya dan penjelasan berdasarkan pengalaman tentang asal usul pengetahuan manusia.

Dimana dalam buku tersebut, Locke berusaha menjelaskan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan. Locke percaya bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Pandangan ini merupakan pandangan empiris yang menolak pandangan kaum rasionalis yang meyakini bahwa sumber pengetahuan manusia terutama berasal dari akal atau pikiran manusia. 

Meskipun menurut Locke, akal atau pikiran juga berperan dalam perolehan pengetahuan oleh manusia. Namun, Locke percaya bahwa sampai manusia mengalami sesuatu, pikiran atau akal manusia belum berfungsi, atau tetap kosong. Locke mengibaratkan situasi ini seperti kertas putih (Tabula Rasa) yang selanjutnya baru memperoleh isinya dari pengalaman hidup manusia. Sementara fungsi akal manusia hanya mengolah pengalaman manusia menjadi pengetahuan, sehingga Locke meyakini bahwa sumber utama pengetahuan adalah pengalaman.

Oleh karena itu, Locke mengemukakan bahwa terdapat dua jenis pengalaman manusia, yaitu pengalaman eksternal (sense atau eksternal sensation) dan pengalaman internal (internal sense atau reflektion). Dimana pengalaman eksternal adalah pengalaman yang menangkap aktivitas indrawi, yaitu seluruh aktivitas material yang berhubungan dengan panca indera manusia. 

Sedangkan pengalaman internal terjadi ketika manusia menyadari aktivitasnya sendiri melalui, mengingat, berkehendak dan percaya. Kedua bentuk pengalaman manusia ini akan membentuk pengetahuan melalui proses-proses selanjutnya seperti berikut.

Proses dimana manusia memperoleh pengetahuan

Dari penyatuan dua bentuk pengalaman manusia, pengalaman eksternal dan pengalaman internal kemudian memperoleh apa yang disebut Locke sebagai Gagasan Sederhana (simple ideas), yang fungsinya sebagai data-data pengalaman. dan gagasan sederhana yang dimaksudkan adalah sebagai berikut:
1. Gagasan yang hanya dapat diterima oleh salah satu indera manusia. Misalnya warna yang ditangkap oleh mata, dan suara yang ditangkap oleh telinga.
2. Gagasan yang diterima oleh berbagai indera, misalnya ruang dan gerak.
3. Gagasan dan Kesadaran manusia mencerminkan perspektif yang dihasilkan, seperti ingatan.
4. Gagasan yang menerima dan merefleksikan perspektif yang menyertai proses tersebut. Misalnya minat, rasa heran dan waktu.

Kemudian melalui gagasan-gagasan sederhana di atas, maka akal atau pikiran manusia yang bersifat pasif atau yang belum ikut berperan sebelumnya berfungsi setelah ide-ide sederhana ini tersedia maka penalaran atau rasio bekerja membentuk apa yang disebut Gagasan kompleks (complex ideas) oleh John Locke. Dimana rasio membentuk Gagasan kompleks dengan membandingkan, mengabstraksi, dan mengait-ngaitkan gagasan-gagasan sederhana tersebut diatas.

Hingga pada akhirnya gagasan-gagasan sederhana yang dikait-kaitkan menjadi Gagasan kompleks yang terbentuk sebagai berikut:

1. Substansi atau benda tunggal, misalnya pengetahuan tentang manusia atau tumbuhan.

2. modi (cara sesuatu itu ada) atau cara pandang kompleks yang keberadaannya bergantung pada substansi. Misalnya, siang hari adalah pola hari itu.

3. Kausalitas. Misalnya pandangan sebab akibat pada pernyataan: “Air mendidih karena dipanaskan sampai suhu 100 derajat Celsius.”


Demikianlah, Dalam pandangan aliran empirisme, manusia dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman melalui observasi dan persepsi. Dimana pengalaman yang dibicarakan Locke mencakup pengalaman eksternal dan pengalaman internal. Locke menolak teori rasionalis tentang gagasan bawaan, dan dengan demikian, di tangan empirisme John Locke, filsafat mengalami perubahan arah. Jika pada masa Descartes manusia belajar bahwa pengetahuan yang paling berharga tidak datang dari pengalaman, maka menurut Locke pengalaman adalah dasar dari segala pengetahuan.

0 Response to "Proses Manusia Memperoleh Pengetahuan Menurut John Locke"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel