Kumpulan Konsep dan Pemikiran Mohammad Hatta


Biografi singkat yang kita ketahui tentang Mohammad Hatta

Dr. (HC). Drs. H. Mohammad Hatta atau lebih dikenal Bung Hatta adalah seorang tokoh penting Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, seorang Politikus, Ekonom, dan Mantan Wakil Presiden Pertama Indonesia dan dikenal pula sebagai bapak Koperasi di Indonesia.

Menurut catatan sejarah, Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat
Pada 12 Agustus 1902 dan wafat pada 14 Maret 1980)

Perkenalan dunia Pergerakan 
Politik Bung Hatta

Ketertarikan pada dunia pergerakan sudah ia rasakan sejak masa MULO atau sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Padang. Berlanjut sejak tahun 1916, dimana perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Ambon dan lainnya mulai bermunculan silih berganti. Hingga kemudian Hatta bergabung dengan perkumpulan Jong Sumatranen Bond.

Dan pada akhirnya ia terpilih menjadi bendahara Jong Sumatranen Bond wilayah Padang. Dimana dalam perkumpulan ini pengetahuan politik Hatta seiring waktu berkembang pesat karena ia sering mengikuti berbagai ceramah dan pertemuan politik.

Peran Penting Bung Hatta dalam 
Perjuangan kemerdekaan 

Pada masa perjuangan kemerdekaan, ia berperan dalam pembentukan Persatuan Indonesia, menjadi pemimpin PUTERA, Pusat Kekuatan Rakyat, dan menjadi anggota komite yang beranggotakan sembilan orang yang menyusun Piagam Jakarta.

Bung Hatta juga aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Bung Hatta turut berperan dalam penulisan konsep teks Proklamasi bersama Bung Karno dan Mr. Ahmed Subajo. Ia juga ikut menandatangani teks proklamasi bersama Bung Karno atas nama bangsa Indonesia. 

Selain itu, saat membahas Piagam Jakarta, Mohammad Hatta yang mengusulkan landasan nasional pada  pertemuan ini membahas Piagam Jakarta (pendahulu Pancasila). Pada tanggal 18 Agustus 1945, pada Kongres PPKI, Drs. Mohammad Hatta mengusulkan perbaikan Penyempurnaan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945.

Pemikiran Mohammad 
Hatta tentang Pancasila

Menurut Muhammad Hatta, Pancasila terdiri dari dua unsur pokok, yaitu: Pertama, unsur dasar yang berkaitan dengan aspek moral, yaitu ketuhanan Yang Maha Esa. 

Dan Kedua, prinsip dasar yang berkaitan dengan aspek politik yaitu kemanusiaan, persatuan Indonesia, demokrasi kerakyatan, dan keadilan sosial.

Muhammad Hatta dan 
Tujuan Pancasila

Pancasila menurut Hatta (1960) bertujuan untuk mencapai kebahagiaan sosial, kemakmuran, kedamaian dan kemerdekaan serta negara hukum Indonesia yang merdeka dan berdaulat sempurna.

Konsep Negara dalam 
Pandangan Bung Hatta

Negara yang diinginkan Bung Hatta adalah negara yang menjalankan negara atau mengabdi pada rakyat (service state). Bonhada berharap rakyat tidak menyerahkan seluruh kekuasaan yang tidak terbatas kepada negara. Oleh karena itu, sebaiknya ada artikel tentang warga agar setiap warga negara tidak takut bersuara, tidak takut berkumpul, tidak takut rapat, dan tidak takut menulis surat.

Konsep kedaulatan rakyat Banghada adalah bahwa kekuasaan untuk mengatur pemerintahan nasional adalah milik rakyat. Rakyat yang berdaulat mempunyai hak untuk memutuskan bagaimana mereka akan diperintah. Keputusan rakyat yang dapat menjadi peraturan pemerintah bagi setiap orang adalah keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah mufakat dan dalam bentuk serta cara yang menjamin persamaan kedudukan bagi semua yang ikut serta di dalamnya.

Meskipun sebelumnya Mohammad Hatta menginginkan bentuk negara federal sebelum Indonesia merdeka, ia kemudian memilih bentuk negara kesatuan. Namun usai Konferesi Meja Bundar di Belanda, Den Hag, Mohammad Hatta berpikir mendalam tentang konsep NKRI.

Dimana Pasal 18 UUD 1945 tentang otonomi daerah memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengatur daerahnya sendiri dan menjaga kepentingan nasional. Menurutnya, Bung Hatta selalu mengutamakan rakyat. Bung Hatta juga menegaskan, hukum adat yang berlaku di daerah tersebut tidak bisa dihilangkan begitu saja.


Alasan penolakan Hatta berkaitan 
dengan gagasan Negara Integralistik 
atau Negara Totaliter

Hatta menolak konsep negara terpadu karena integrasiisme memberikan peluang dan legitimasi kekuasaan absolut negara, dimana cara pandang negara dan rakyat menjadi satu, sehingga tidak terjadi pemisahan antara negara dan rakyat.

Diantaranya, negara terpadu adalah pandangan tentang negara dan aliran pemikiran nasional (staatsidee), yang meyakini bahwa organisme nasional merupakan perwujudan kehendak universal bangsa dan kehidupan berbangsa.

Pemikiran Bung Hatta terkait prinsip 
dan gagasan nasionalisme 

Pada catatan pemikirannya diatas tentang negara maka dapat kita temukan kesimpulan bahwa prinsip nasionalis Mohammed Hatta adalah prinsip kedaulatan rakyat, yang menempatkan kepentingan dan kekuasaan yang mulia di pundak seluruh rakyat, bukan kepentingan individu atau kelompok tertentu, untuk dijadikan landasan independensi.

Pandangan Bung Hatta tentang 
Pendidikan

Hatta (1954) berpendapat bahwa pendidikan pada dasarnya membangun karakter, sedangkan pengajaran memberikan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh anak yang berkarakter. Pendidikan pertama, pengajaran kedua (Hatta, 1954).

Pemikiran Ekonomi dan Konsep 
Ekonomi Kerakyatan

Selain sebagai pendiri Republik, Mohammad Hatta juga dikenal sebagai pemikir di bidang ekonomi dan sosial, dan konsep “ekonomi kerakyatan” merupakan salah satu alat sistem perekonomian Indonesia.

Konsep ini dikemukakan oleh Muhammad Hatta. Sebab dipicu oleh krisis ekonomi pada saat itu. Krisis mata uang yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan banyak keruntuhan perekonomian. Oleh karena itu beliau dikenal sebagai bapak koperasi di Indonesia.

Teladan Mohammad Hatta yang 
harus diikuti

Teladan bangsa dan negara, ibadah ketaatan, demokratis, pandai berorganisasi, kaya moral dan tata krama, ilmuwan, ekonom, bapak koperasi, tertib, disiplin, tepat waktu, rapi, sederhana, jujur, bersih, cerdas, pemikir, tenang , konsisten, dan sopan.

Mensifati Semangat seorang 
Mohammad Hatta

Bung Hatta mempunyai sifat kesatria, yaitu hati yang besar dan tidak disertai rasa dendam. Orang yang berjiwa kesatria berani membela kebenaran dan melawan kejahatan. Di saat yang sama, dia juga berwawasan luas dan mengakui kelemahannya sendiri.

Demikianlah kumpulan testimoni dari berbagai konsep dan pemikiran seorang Mohammad Hatta yang dapat kami sajikan untuk para pembaca sejarah atau pengagum langsung dari beliau. Akhir dari tulisan ini kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya. Wassalam

0 Response to "Kumpulan Konsep dan Pemikiran Mohammad Hatta"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel