Perbedaan dan Persamaan Politik, Ilmu Politik dan Filsafat Politik


Ketika mendengar kata politik kepala kita akan terasosiasi pada kegiatan para pemangku jabatan atau para anggota legislatif, bahkan lebih sederhananya kita hanya akan mengingat proses kampanye, kegiatan partai di Media Massa atau hanya pada bendera, umbul dan spanduk di sepanjang jalan. Bahkan lebih dasyatnya sebagian akan teringat pada kekecewaan dan kemarahan pada oknum-oknum politisi yang pernah menyakitinya dalam bentuk janji-janji manis politisi. 

Artinya sebagian besar dari kita tidak berpatokan atau tidak lebih mendalam melihat tentang politik itu sendiri yang lahir atas pemikiran dan kajian yang dibangun atas moril yang bertujuan hanya pada kepentingan masyarakat. 

Nah, dari segala urusan tentang politik, tidak sedikit dari kita yang susah dan gagap untuk membedahkan antara Politik, Ilmu Politik dan terakhir Filsafat. Sebab banyak yang hanya berpatokan pada kesamaan sebutan kata politik namun tidak mencoba untuk memahami bahwa dari keduanya berbeda dari sisi kajian, pelaksanaan teknis, tujuan dan mungkin makannya. Berikut ini adalah penjelasan tentang penjelasan tentang apa itu Politik, Ilmu Politik dan Filsafat Politik;


1. Politik

Politik adalah proses dimana kekuasaan dibentuk dan didistribusikan dalam masyarakat, dimana ia mengambil bentuk proses pengambilan keputusan, khususnya di negara. Definisi ini mencoba menggabungkan berbagai definisi tentang hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Politik selalu berkaitan dengan tujuan masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya tujuan individu. Politik juga melibatkan kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai politik dan individu.

Artinya, politik adalah kerja dan pemahaman teknis untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan, yang kegiatannya tidak terbatas pada kelompok tetapi juga secara individual.


2. Ilmu Politik

Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari teori dan praktik politik serta deskripsi dan analisis institusi politik dan perilaku politik.

Pada dasarnya, ilmu politik adalah studi tentang pengambilan keputusan atau kebijakan publik. Politik tidak lain adalah kekuasaan atau otoritas. Akan tetapi, tidak semua kekuasaan adalah kekuasaan politik, yang hakekatnya adalah dalam proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan-keputusan politik. Keputusan politik selalu tentang kepentingan publik.

Secara teknis, ilmu politik merupakan bidang ilmu yang mempelajari banyak fenomena dan fenomena sosial politik agar nantinya dapat menerapkan teori-teori ilmu politik untuk memberikan solusi atas permasalahan sosial politik. Jurusan tersebut tidak hanya mempelajari politik Indonesia tetapi juga politik berbagai negara.

Tujuan mempelajari ilmu politik adalah untuk memberikan pemahaman yang utuh tentang politik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tujuan ilmu politik adalah untuk memperkaya dan memperkuat negara, mencerdaskan kehidupan rakyat, dan memelihara perdamaian dunia.

3. Filsafat Politik

Pada saat yang sama, kajian filsafat politik juga lahir dari cabang filsafat praktis. Filsafat politik dengan demikian adalah studi evaluasi moral dan kritik terhadap proses kehidupan sosial, politik dan ekonomi, dengan tujuan membimbing penciptaan struktur organisasi sosial yang baik dan tepat.

Menurut Plato, filsafat politik adalah upaya untuk membahas dan menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia dalam hubungannya dengan negara, seperti yang diungkapkan di dalamnya. Dia mengusulkan konsep berpikir baik manusia dan bangsa, dan mempertanyakan cara-cara di mana konsep berpikir harus diwujudkan.

Karena dalam pandangannya, manusia dan negara memiliki kesamaan yang hakiki. Oleh karena itu, jika orangnya baik, negaranya baik, dan jika orangnya jahat, negaranya jahat. Jika negaranya buruk, berarti rakyatnya tidak baik, artinya negara itu adalah cerminan rakyat dari warganya.

Dalam kajian filsafat politik juga terdapat penjelasan berdasarkan rasio yaitu untuk melihat adanya hubungan tertentu antara sifat dan hakekat alam semesta dengan hakekat di kehidupan politik manusia.
Di antaranya, gagasan utama filsafat politik adalah bahwa persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta, seperti metafisika dan epistemologi, harus diselesaikan sebelum persoalan politik sehari-hari dapat diatasi.

Dengan kata lain, tujuan dari studi filsafat politik kita adalah untuk menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan politik. Misalnya, filsafat politik dapat digunakan sebagai alat untuk mengusulkan untuk mendefinisikan kembali ide dan praktik politik negara yang telah lama ada, seperti konsep negara, konsep pemerintahan, dan konsep kebijakan dan keputusan yang berkaitan dengan isu-isu politik.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Politik, Ilmu Politik, dan Filsafat Politik adalah tiga studi yang sedikit berbeda tetapi semuanya berhubungan dengan politik. Kesamaan dan perbedaan antara ilmu politik, ilmu politik, dan filsafat politik dapat ditarik secara sederhana.

Politik adalah implementasi dari apa yang dipelajari ilmu politik dan filsafat politik, dan mengelolanya untuk keuntungan politik. Sedangkan filsafat politik berbicara tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan politik. Berbeda dengan ilmu politik, yang berbicara tentang isu-isu politik atau strategi untuk mencapai tujuan politik secara langsung dari perspektif ilmiah atau ilmiah.

Dalam ilmu politik khususnya, metode deskriptif digunakan untuk memahami realitas yang ada. Pada saat yang sama, dalam filsafat politik, realitas diasosiasikan dengan disiplin normatif. Disiplin normatif berarti disiplin untuk merumuskan sesuatu dengan cara yang ideal. Di luar itu, politik memahami realitas berupa eksploitasi dan kepentingan politik itu sendiri.

Demikian pembahasan tentang Politik, Ilmu Politik dan Filsafat Politik yang terkadang sukar kita bedakan perbedaannya, lebih dari itu, bahkan persamaannya pun tidak kita pahami. 

0 Response to "Perbedaan dan Persamaan Politik, Ilmu Politik dan Filsafat Politik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel