Latar Belakang Berdirinya Lingkaran Wina


Tahun Berdiri dan Tokoh Pendiri

Pendiri dan pemimpin Sekolah Wina adalah Moritz Schlick, seorang ahli epistemologi dan filsuf sains. Anggotanya termasuk Gustav Bergmann, Rudolf Carnap, Herbert Feiger, Philipp Frank, Kurt Gödel, Otto Neurath dan Friedrich Weissmann; dan anggota organisasi Liga Karl Hempel dan Hans Reichenbach.

Lingkaran Wina adalah kumpulan sekelompok filsuf, ilmuwan, dan ahli matematika yang didirikan pada tahun 1920-an yang bertemu secara teratur di kota Wina Austria, lebih tepatnya di Universitas Wina untuk menyelidiki dan mendiskusikan masalah ilmiah dan metodologi ilmiah.

Gerakan filosofis yang terkait dengan lingkaran Wina memiliki banyak pendalaman seperti positivisme logis, empirisme logis, empirisme ilmiah, neo-positivisme, dan gerakan penyatuan ilmiah lainnya. Namun, melalui kerja anggota kelompoknya, meskipun tidak eksplisit dalam menangani banyak masalah, hal itu menyoroti kegiatan yang dikandung oleh kelompok Lingkaran Wina dalam tiga bagian sebagai berikut:

Pertama, berfokus pada bentuk teori ilmiah, percaya bahwa struktur logis dari teori ilmiah tertentu dapat ditentukan secara independen dari teori itu sendiri.

Kedua, mereka kelompok lingkaran Wina merumuskan prinsip kepastian, atau standar makna, dan mengklaim bahwa makna proposisi didasarkan pada pengalaman dan pengamatan. Pernyataan etis, metafisik, religius, dan estetika dengan demikian dianggap tidak berarti.

Ketiga, menganut saintisme terpadu karena dua poin lainnya. Oleh karena itu, tidak ada perbedaan mendasar antara ilmu fisika dan ilmu biologi, antara ilmu alam dan ilmu sosial.

Alasan Lain Berdirinya Lingkaran Wina

Dengan tiga pembagian diatas, maka dapat juga disimpulkan dari pembagian di atas bahwa aktivitas lingkaran Wina secara eksplisit menentang keberadaan pemikiran metafisik, dan tampaknya para pemikir yang tergabung dalam gerakan ini dengan sengaja mengeluarkan metafisika dari bidang filsafat.
Ini karena metodologi yang dikembangkan oleh gerakan lingkaran Wina. Dimana mereka lebih mengembangkan metode ilmiah yang dapat digunakan oleh semua disiplin ilmu, termasuk filsafat yang banyak berbicara tentang metafisika.

Sebab metafisika dianggap tidak dapat diverifikasi oleh metode ilmiah yang mereka kembangkan, dan dengan demikian tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Terlebih pemikir lingkaran Wina juga percaya bahwa bahasa dan pengetahuan ilmiah harus didasarkan pada dua hal, logika (pengetahuan analitik) dan fakta (pengetahuan positif).

Kemudian Perang Dunia II dimulai. Banyak anggota grup kemudian berimigrasi ke Amerika Serikat, termasuk Rudolf Carnap. Di Amerika, mereka berhasil mengubah dominasi pragmatisme di Amerika Serikat. Dimana Filsafat positivis logis yang mereka kembangkan berhasil menarik perhatian publik dan kemungkinan melahirkan budaya filsafat baru. Budaya baru itu adalah berkuasanya ilmu-ilmu fisika dan formal, khususnya logika matematika yang menjadi sangat dominan.

Dengan kata lain, bidang ilmu selain matematika, seperti seni, agama, dan moralitas, dianggap di luar ilmu karena tidak dapat dibenarkan secara rasional. Meski bermula di Wina (Universitas Wina), hegemoni Mazhab Wina mulai menurun pada tahun 1960-an di Amerika Serikat.

Demikianlah penjelasan atau uraian singkat tentang niat berdirinya lingkaran Wina dan esensi apa yang ingin dikembangkan dalam kehidupan mencari dan menghasilkan ilmu pengetahuan. Semoga terbantukan. 

0 Response to "Latar Belakang Berdirinya Lingkaran Wina"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel