Konsep Utilitarianisme Filsuf John Stuart Mill


John Stuart Mill adalah seorang filsuf Inggris, ekonom politik dan anggota Parlemen. Dia adalah inspirasi untuk teori sosial, teori politik, dan ekonomi politik. Dia disebut sebagai "filsuf berbahasa Inggris paling berpengaruh di abad ke-19". Konsep kebebasan Mill adalah hak individu untuk bebas, tidak terkekang oleh kekuatan teritorial yang tidak terbatas. maka dengan itu ia adalah pendukung teori etika utilitarian. 

Definisi Utilitarianisme

"Utilitarianisme adalah teori moral yang menurutnya suatu tindakan adalah benar secara moral jika menguntungkan semua pihak yang terpengaruh."

Meskipun utilitarianisme hadir dalam berbagai bentuk dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, gagasan dasar utilitarianisme etis adalah memaksimalkan utilitas, atau secara umum didefinisikan dalam istilah kesejahteraan. Sebab utilitarianisme adalah versi konsekuensialisme, sebuah teori etika yang berpendapat bahwa konsekuensi tindakan adalah satu-satunya kriteria untuk menilai benar dan salah.

Pendiri utilitarianisme, Jeremy Bentham, mendefinisikan utilitas sebagai "karakteristik dari setiap objek yang menghasilkan manfaat, keuntungan, kesenangan, itikad baik, atau kebahagiaan sehingga mencegah kerugian, kejahatan, atau kemalangan bagi mereka yang kepentingannya dipertimbangkan.

Konsep Utilitarianisme John Stuart Mill

John Stuart Mill memulai pemikirannya tentang kebebasan dengan berkiblat pada sisi ekonomi yang dinilainya terdapat kesenjangan atau ada yang tidak berasaskan kebahagiaan. Dimana
dalam pandangan ekonomi klasik, pasar bebas dan persaingan yang sehat dianggap sebagai mekanisme terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Dan menurut pandangan laissez-faire Adam Smith, pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur pasar untuk mencapai tujuan utilitarianisme.

John Stuart Mill lah orang yang memperluas konsep ekonomi, dalam konsep ekonomi utilitarian dengan menekankan pentingnya keadilan dan kesetaraan dalam cara orang berbagi manfaat ekonomi. Salah satu konsep utama teori ekonomi, yakni konsep utilitarianisme ekonomi yang dikemukakan oleh Mill, sebuah  prinsip utilitas marjinal. Mill dengan demikian mengkritik pandangan laissez-faire Adam Smith, dengan alasan bahwa pemerintah memainkan peran penting dalam mengatur pasar untuk mencapai tujuan utilitarian.

Hal ini karena prinsip utilitas marjinal yang dia anjurkan menekankan bahwa keputusan ekonomi harus dibuat atas dasar manfaat tambahan yang diperoleh dari tindakan terakhir yang diambil. Dalam hal ini, keputusan ekonomi harus dibuat berdasarkan manfaat marjinal dan biaya marjinal.

Teori utilitarianisme Mill sendiri menyatakan bahwa tindakan ekonomi yang diambil harus ditujukan untuk mencapai kebahagiaan atau kesejahteraan terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Teori tersebut didasarkan pada prinsip bahwa kebahagiaan adalah tujuan akhir hidup manusia dan tindakan yang diambil harus memperhitungkan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Selain itu, dalam pandangan John Stuart Mill, pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur pasar dan memperluas keadilan sosial. Ia menilai pemerintah harus memperkuat pendidikan dan kesehatan masyarakat, serta mengatur pasar agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara merata.

Meski pandangan Mueller tentang peran pemerintah dalam perekonomian seringkali kontroversial. Beberapa kritikus berpendapat bahwa campur tangan pemerintah dalam pasar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi kebebasan individu. Namun, banyak juga yang percaya bahwa peraturan pemerintah diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan menjamin keadilan sosial.

Pada akhirnya, Mill lebih kritis terhadap kapitalisme daripada ekonomi klasik pendahulunya. Dia mengkritik kapitalisme karena mengabaikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan, yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang sangat besar antara si kaya dan si miskin.

Nah, sekiranya dapat kita sangsikan bahwa pemikiran Mill terkait utilitarianisme yang dimaknai sebagai sebuah norma lebihnya berkiblat pada sudut pandang ekonomi yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan. Berbeda halnya dengan pendahulunya seperti Jeremy Bentham yang berfokus pada norma keadilan berlandaskan kesetaraan dan kesempatan hukum yang akan kita publish di lain kesempatan. 


0 Response to "Konsep Utilitarianisme Filsuf John Stuart Mill"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel