RUMAH DAGON


PUISI dalam segala warna genrenya tentu saja melahirkan rasa dalam setiap kata-katanya, tentu juga menemukan penikmatnya berdasarkan selera tiap-tiap orang di dalam memaknai dan membaca sebuah puisi. Selain hal itu, ada faktor penting lainnya yang mendorong seseorang menikmati puisi. Yakni faktor penulisnya atau seorang penyair yang di idolakannya. 

Nah, berikut adalah salah satu puisi karya Pak Pulo Lasman Simanjuntak yang berjudul RUMAH DAGON. Selamat menikmati dan selamat merasakan makna didalamnya. 


RUMAH DAGON 
Karya : Pulo Lasman Simanjuntak

suatu hari suci ketujuh
pikiranku diikat keras
sekeras sayap besi lusifer
tak punya biji kemaluan
dihembus roh amarah
persis seperti bukan mitos
kain membunuh habel

kemudian tanganku
berabad-abad tuli akut
diborgol ratusan legion liar
yang tiba-tiba muncul
untuk dibawa ke tanah kuburan
orang-orang hilang ingatan

sedangkan kakiku
setengah lumpuh
dicakar sadis
berdarah
kuku-kuku beelzebul
selaku penghulu setan
meniup sangkakala kekalahan

bahkan para baal peor, asytoret, 
milkon bersama kamos
menyusup ke dalam tubuhku 
yang jadi rumah dagon
sedang kelaparan rohani
haus disiram air keras
seperti akar pohon anggur
tumbuh sampai menembus
langit dan cakarawala ketiga

mereka juga bersekutu
dengan binatang dari dalam laut
dengan binatang dari dalam bumi
penjaga garis pantai dunia

sehingga nyaris kuabaikan
ajaran rahib palsu
yang berbuah ; azimat-tenung-sihir-arwah-
peramal, patung bernyawa

untuk kepelesiran
untuk kemewahan
untuk korupsi mamon
untuk gurun matahari

sampai ujung akhir zaman
aku harus menang


Jakarta, Kamis 30 Maret 2023

Profil Penulis

Pulo Lasman Simanjuntak, seorang penyair dan sastrawan yang saya kenal lewat media online, belum terlalu lama namun beliau berani mempercayai puisinya untuk dimuat dalam laman website saya, dan itu sungguh membanggakan.

Sebab secara pengalaman beliau mendalam ketimbang saya. Dimana beliau telah berkiprah di dunia sastra sejak tahun 1980. Puisi pertamanya “IBUNDA” dimuat di Harian Umum KOMPAS pada Juli 1977, setelah itu puisi-puisinya dimuat di berbagai media cetak (koran, koran, surat kabar dan majalah), media online dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.

Puisinya juga telah di terbitkan 7 berbentuk buku antologi puisi, dan saat ini sedang bersiap untuk menerbitkan kumpulan puisi satu baris kedelapannya yang berjudul "Meditasi Batu". Selain itu, puisi-puisinya telah terkumpul dalam 25 jilid, termasuk yang menampilkan penyair dari seluruh Indonesia.

Saat ini menjadi Ketua Komunitas Sastra Pamulang (KSP), Anggota Dapur Sastra Jakarta (DSJ), Studio Manifesto Jakarta, Sastra Nusa Widhita, Musisi Nasional Malaysia, Sahabat Sastra Kita (Sabah, Malaysia), Dari Negeri Teko , Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI)) dan Kampung Seni Jakarta. Selain itu, ini bekerja sebagai wartawan. 

0 Response to "RUMAH DAGON"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel