Filsafat Kebudayaan: Mengkaji Korelasi Filsafat dan budaya
Definisi budaya atau kebudayaan
Menurut Wikipedia, budaya adalah cara hidup, dikembangkan dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terdiri dari banyak elemen yang kompleks, termasuk institusi agama dan politik, adat istiadat, bahasa, alat, pakaian, arsitektur, dan karya seni.
Menurut Taylor, budaya adalah sistem kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Pandangan filsafat budaya
Dari segi filosofis, kebudayaan merupakan hasil pemikiran manusia yang dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan manusia seperti agama, kebangsaan, ras, pengetahuan dan status sosial.
Kebudayaan merupakan bagian dari kegiatan kebudayaan Dengan demikian, muncul cabang dalam pembahasan filosofis yang berkaitan dengan kebudayaan, yaitu filsafat kebudayaan.
Nah, istilah atau kata filsafat budaya pertama kali dicetuskan oleh seorang filsuf bernama Adam Muller, pada awal abad ke-19, atau sekitar waktu yang bersamaan dengan munculnya ilmu antropologi budaya. Pada masa itu, filsafat kebudayaan lahir sebagai salah satu aliran filsafat yang mempelajari makna dan hakikat kebudayaan itu sendiri.
Dalam pandangan Gazarba, filsafat sendiri adalah cara berpikir atau metode yang sistematik dan universal, yang bermuara pada setiap jiwa; sedangkan kebudayaan adalah salah satu hasil filsafat, yang tercermin dalam cipta, rasa, karsa, sikap dan pandangan hidup.
Terlebih perbedaan diantara Ilmu Kebudayaan dan Filsafat kebudayaan, secara jelas mempertajam dan memperjelas sudut pandang filsafat kebudayaan itu. Dimana Ilmu Kebudayaan sendiri mempelajari peristiwa dan bentuk kebudayaan yang terdapat pada kesatuan sosial yang berbeda menurut batasan ruang dan waktu.
Sementara itu, filsafat kebudayaan lebih menitikberatkan pada hakikat kebudayaan sebagai hakikat hakikat manusia. Dengan kata lain, filsafat budaya melihat budaya secara keseluruhan dalam hal pemenuhan manusia.
Hal ini terlihat pada objek-objek penelitian filsafat kebudayaan seperti berikut :
Pertama, benda material ditransmisikan melalui perilaku manusia dan kebudayaan yang dihasilkannya.
Kedua, Objek Formal, di mana nalar dan nalar serta esensi yang mendasari perilaku manusia secara kritis, spekulatif, sistematis, dan logis membentuk kebudayaan.
Tujuan dan Peran
Nah ini adalah semacam klimaks dari kehadiran filsafat dalam membaca kebudayaan dimana ini juga menjadi korelasi antara Filsafat kebudayaan yang mempunyai tanggung jawab moral untuk membimbing dan mengarahkan kebudayaan menuju perkembangannya, karena tentunya menurut standar dan prinsip tertentu, sehingga tercapai tujuan kebudayaan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Dan Peran filsafat dalam budaya yaitu untuk merealisasikan peran filsafat terhadap kebudayaan tidak lebih dari membantu kebudayaan merefleksikan nilai-nilai yang ada, mengkajinya dengan seksama, dan menemukan nilai-nilai yang benar dan nyata dari kebudayaan yang hidup.
Demikianlah penjelasan tentang filsafat dan kebudayaan yang ada didalam kehidupan bermasyarakat, dimana kebudayaan membentuk identitas dan filsafat membentuk nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Meskipun ada perbedaan yang dapat dilihat antara keduanya namun banyak kesamaan (korelasi) yang dapat dijangkau oleh tujuan dan peran kebersamaan diantaranya.
0 Response to "Filsafat Kebudayaan: Mengkaji Korelasi Filsafat dan budaya"
Post a Comment