Puisi - Pada Aroma Kopi
Puisi - Pada Aroma Kopi - Adalah sebuah puisi cinta yang diungkapkan melalui esensi dari menikmati secangkir kopi yang terus terang menceritakan tentang pahit manis dari setiap tarikan menyusuri lidah dan tenggorokan seseorang yang menikmatinya.
Sebab, cinta dan kopi memiliki cara kerja dan resiko yang hampir serupa, dimana kopi mengandung pahit dan manis yang dapat dirasakan oleh indera pengecap secara langsung, sedangkan cinta ada (manis) bahagia, ada kecewa (pahit) yang menjadi resiko dalam kisah cinta, dimana mau dan tidak mau, suka dan tidak suka tetap harus di terima dan dijalani bagi siapapun yang mengarungi kisah cinta.
Puisi - Pada Aroma Kopi
Masih ku nikmati esensinya,
menyusuri lidah, bersama
rasa pahitnya, yang memeluk
erat manisnya
Sesuatu yang menjadi candu,
pada aroma kopi ungkapkan
rindu, teruntuk dirinya di
dalam dadaku
Rindu pada saat bersama
duduk bersila, menyeruput
kopi berdua, ketika senja
tampakkan jingganya
Jingga yang kini ku pandangi,
mengingatkan pujaan hati,
yang memilih meletakkan
cangkirnya lalu pergi
Sejak itu cangkirku pecah,
hatiku menjadi terluka, tapi
itulah kisah cinta, ada pahit
manis yang terkadang harus
ku telan bersama..
Bumi, Musim Senja
Demikianlah sebuah puisi yang dituliskan dengan bahasa rindu kepada seorang dengan bahasa seorang penikmat kopi dikala senja bercahaya begitu jingganya di ufuk barat langit..
0 Response to "Puisi - Pada Aroma Kopi"
Post a Comment