Melihat Perbedaan Sejarah dan Filsafat Sejarah

Sejarah, Filsafat Sejarah
"Sejarah umat manusia adalah sejarah gagasan". Luigi Pirandello

Hakikat dari definisi sejarah pada dasarnya hanya melihat dua hal, yakni History as Written (Sejarah sebagai tulisan dan History as Actuality (sejarah sebagai kejadian). Dan sejarah khususnya ialah ilmu pengetahuan Humaniora. Dimana meletakkan masa lalu sebagai satuan penting yang melekat dalam kajian-kajiannya. 

Dalam ilmu pengetahuan sejarah menjadi bagian dari cabang-cabang keilmuan yang berperan menyimpan latar belakang dari cabang-cabang keilmuan maupun peristiwa manusia yang menjadikannya sebagai pengetahuan dasar untuk menjawab mengapa suatu kajian itu ada. Termasuk menjadi menarik ketika berbentuk sebagai satu kajian dengan nama Sejarah Filsafat dan Filsafat Sejarah.

Kata Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu, Syajaratun yang berarti pohon. Kata Syajaratun ini dianggap memberikan gambaran sesuai pendekatan keilmuan sejarah lebih secara analogis, sebab menganalogikan tumbuhan dalam pertumbuhan peradaban manusia yang tumbuh dari individu menjadi kelompok yang rindang dan berkesinambungan.

Sebab itu, agar dapat menangkap pelajaran atau pesan-pesan sejarah didalamnya memerlukan kemampuan membaca yang tersirat. Berdasarkan pengertian di atas, maka sebagian besar orang susah dan rumit untuk membedakan antara sejarah dan filsafat sejarah, akibatnya tidak sedikit orang-orang yang menyamakannya. berikut adalah perbandingan dan gambaran langsung terkait sejarah atau ilmu sejarah dan filsafat sejarah.

Menurut Poerwantar dan Hugiono terkait sejarah atau lebih spesifik mengenai penulisan sejarah perlu dibedakan lebih dahulu antara sejarah dalam kerangka ilmiah dan sejarah secara kerangka filosofis. Sejarah dalam kerangka ilmiah yang dimaksudkan adalah sejarah sebagai ilmu yang artinya sejarah sebagai salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis atau keseluruhan daripada perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau serta keseluruhan kejadian dengan maksud untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitian dan penyelidikan tersebut. sebelum akhirnya menjadi pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekaran serta arah tujuan masa depan.

Sementara sejarah dalam struktur filosofis adalah sejarah dalam pengertian serupa filsafat sejarah. dimana filsafat sejarah mengandung dua spesialisasi yakni, pertama sejarah yang berusaha untuk memastikan suatu tujuan umum yang menguasai semua kejadian dan seluruh jalannya sejarah. terlebih usaha ini sudah dijalankan berabad-abad lamanya. Spesialisasi kedua ialah sejarah yang bertujuan untuk menguji serta menghargai metode ilmu sejarah dan kepastian dari kesimpulan-kesimpulannya.Terlebih filsafat sejarah adalah menjadi penting untuk dapat membangun kesadaran dunia sejarah, karena hadirnya kajian filsafat dalam ilmu sejarah semakin sangat menarik terlebih keduanya bisa mempelajari tentang masa lampau secara lebih kritis dan komprehensif.

Nah, mengutip yang tertulis di Wikipedia, Istilah filsafat sejarah merujuk pada aspek teoritis sejarah dalam dua pengertian. yakni filsafat kritis sejarah, dimana filsafat kritis sejarah adalah aspek teori. dari disiplin ilmu sejarah akademis, yang berkaitan dengan permasalahan seperti asal usul bukti sejarah, dan sejauh mana objektivitas dapat dilakukan sebagainya. Sedangkan Filsafat spekulatif sejarah  adalah bidang filsafat tentang signifikansi hasil, jika ada dari sejarah manusia. lebih lanjut, teori ini nerspekulasi mengenai kemungkinan akhir teologis dan terhadap perkembangannya, yaitu mempertanyakan apakah ada prinsip-prinsip desain, tujuan, atau petunjuk.

Nah dengan penjelasan di atas, maka istilah filsafat sejarah pada kenyataannya mengundang perdebatan dalam penyebutan karena berpatokan pada penjelasan di atas, sejarah sebagai teori atau sejarah sebagai fakta spekulatif, dimana di satu sisi berucap filsafat sejarah dan disisi lainnya menyebutnya teori sejarah. Akan tetapi menurut Anskermit 1987, Seperti yang diketahui bahwa teori sejarah atau sejarah teoritis tidak memiliki hak hidup karena tidak bisa mandiri, maka sebaiknya menggunakan filsafat sejarah lebih tepat. Dimana istilah filsafat sejarah seringkali digunakan di Belanda, sedangkan di Inggris lebih sering disebut teori sejarah. 

Terlebih mengutip apa yang disampaikan G. Collingwwod bahwa istilah filsafat sejarah mulanya diperkenalkan oleh filsuf Prancis yang bernama Voltaire pada abad ke 8 Masehi, sebagai sejarah kritis atau sejarah ilmiah. Yaitu jenis-jenis pemikiran dalam membangun pemikiran sendiri dari sejarawan, jadi bukan duplikasi dari kisah-kisah sejarah yang dijumpai dalam kebanyak buku-buku yang telah ada.

Mengawali daripada argumen-argumen yang diungkapkan di atas. maka seorang Walsh, menyatakan bahwa sebelum mendefinisikan filsafat sejarah hendaknya lebih dahulu memperhatikan pengertian kata sejarah yang terkadang diartikan sebagai peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan kadang diartikan pula sebagai penuturan tentang peristiwa-peristiwa.

 Dengan demikian menurut Walsh, ruang lingkup filsafat sejarah adalah perjalanan sejarah dan perkembangannya serta perkembangan pemikiran filosofis tentang perjalanan sejarah dan perkembangannya.

Dalam kajian-kajian modern, filsafat sejarah menjadi suatu tema yang mengandung dua segi yang berbeda dari kajian tentang sejarah. dimana segi pertama ialah hal yang berkenan dengan kajian metodelogi penelitian ilmu sejarah melalui tujuan filosofis. Sederhananya, dalam segi pertama ini termuat pengujian yang kritis atas metode sejarawan. selebihnya pengujian yang kritis ini tergolong dalam bidang kegiatan analitis dan filsafat, yaitu kegiatan yang mewarnai pemikiran filosofis pada zaman modern dengan cara khususnya, dimana pemikir meletakkan perhatiannya untuk menganalisis apa yang di sebut dengan saran-sarana intelektual manusia. 

dengan mempelajari tabiat pikiran, hukum-hukum logika, keserasian serta hubungan antara pikiran-pikiran manusia dengan kenyataan, realitas dan kelayakan metode yang dipergunakan untuk mengantarkan pada pengetahuan yang benar.

Dan segi kedua ialah, filsafat sejarah berupaya menemukan komposisi setiap ilmu pengetahuan dan pengalaman umum manusia. Dimana disini perhatiannya lebih diarahkan pada kesimpulan dan bukannya pada penelitian tentang metode atau sarana-sarana yang digunakan seperti yang digunakan dalam metode filsafat analitis di atas. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan konstruktif, filsafat sejarah dapat mencari pendapat yang paling komprehensif yang bisa menjelaskan tentang makna hidup dan tujuannya.

Terlebih pada perkembangannya, filsafat sejarah sebenarnya meneliti dasar asas-asas paling umum dan mutlak, artinya filsafat sejarah mengatasi pemahaman seperti dalam studi sejarah baisa. dimana filsafat sejarah mencari wawasan yang lebih mutlak. filsafat sejarah sendiri kurang memperhatikan fakta-fakta dan lebih mengedepankan relasi-relasi dan sebab-sebab yang hakiki dalam berbagai peristiwa sejarah. dan berkaitan dengan fakta dari ilmu sejarah hanya dipakai oleh filsafat sejarah sebagai contoh atau ilustrasi belaka, bukannya sebagai bukti.

Dengan kata lain. ilmu sejarah dan filsafat sejarah saling melengkapi dan saling membutuhkan, namun tidak dapat disatukan secara logis, dimana bukti dalam ilmu sejarah tidak dapat dipakai sebagai bukti bagi filsafat sejarah, atau sebaliknya. Sebab masing-masing mempunyai metode dan logikanya sendiri, artinya hanya mempengaruhi satu sama lain secara psikologis. Selebihnya ilmu sejarah juga bersandarkan ilmu-ilmu empirik lainnya yang bersifat dan bertingkat lebih kurangnya seperti Ilmu Sosiologi, Psikologi dan Antropologi Budaya.

Itulah mengapa sejarah dianggap begitu universal dimana sejarah terkadang dapat dijelaskan dari beragam sudut pandang, namun tidak mudah untuk mengungkapkan sejarah jika tak didukung fakta sejarah yang tertulis maupun tidak tertulis..

Terimakasih..


0 Response to "Melihat Perbedaan Sejarah dan Filsafat Sejarah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel