Terbaru, 4 Puisi Romantis Karangan Awin Buton
Pada dasarnya menulis sebuah karya sastra memerlukan perasaan yang mendalam dan unik dari pengarangnya. Oleh karena itu, puisi dapat menggambarkan pengarangnya.
Begitu pula perasaan dan makna yang ingin disampaikan atau diungkapkan dalam puisi Anda. Karena dengan begitu orang yang membacanya akan menemukan keindahan dan keunikannya. Dengan cara ini puisi dapat dijadikan bahan refleksi kelelahan hidup.
1. Gejolak jiwa
Memejam mata, melangitkan doa-doa, sementara jasadku bergemuruh dihujani nafsu, sungguh aku tak berani membuka mataku, karena itu akan membakarku.
Bumi, 05 Agustus 2024
2. Kau Tujuanku
Ku lari ke kota, kota begitu kering dan berdebu, ku coba mendaki gunung hijau, lelah hampir saja membunuhku. Semua terasa asing bagiku. Karena itu, mungkin padamu tujuan ternyamanku.
Bumi, 27 Agustus 2024
3. Tentang Kita
Apa kau melihatnya?
Bintang yang jatuh
Hilang dalam sekejap mata
Begitu asmara tentang kita
Dipertemukan oleh waktu
Berpisah karena patuh
Semuanya hancur jadi debu.
Bumi, 28 Agustus 2024
4. Kau Tak Tahukan?
Tahukah kau, apa yang paling ku
suka dalam hatiku?
Aku suka padamu
Kau tidak tahukan?
Tapi semesta tahu
Pertama kali bertemu
Kau menculik perhatianku
Awalnya ku biarkan rasa berlalu
Tapi, semakin ku biarkan rasa
penasaran mencengkram dadaku.
Kau tak tahu itu kan?
Tapi malam tahu, Sebab dalam
gelapnya wajahmu dapat ku lihat.
Bumi, 29 Agustus 2024
Nah, Berbicara tentang kehidupan dan keunikannya, setiap kehidupan mempunyai kisahnya masing-masing, setiap orang mempunyai pemikiran dan kenangannya masing-masing. Seperti halnya puisi, tentu mempunyai warna tersendiri yang disebut-sebut unik yang berasal atau diciptakan oleh orang yang menulis puisi tersebut.
Oleh karena itu, warna sebuah puisi mencerminkan warna pengarangnya, dan keunikan sebuah puisi mencerminkan keunikan pengarangnya. Seperti yang tertulis di bawah ini. Selamat mencoba dan selamat membaca. Saya harap ini bermanfaat.
0 Response to "Terbaru, 4 Puisi Romantis Karangan Awin Buton"
Post a Comment