Puisi Menunggu Musim Semi
Foto oleh Zeynep Sude EMEK dari Pexels
|
Puisi Menunggu Musim Semi - Merupakan sebuah ungkapan dan kisah tentang perpisahan sepasang kekasih yang harus berpisah untuk sementara waktu, dimana perkara perpisahan adalah perihal yang sangat dihindari oleh pasangan percintaan dimanapun.
Terlebih, Puisi Menunggu Musim Semi, adalah hikayat tentang rasa cinta, kesetiaan dan penantian yang dituliskan seorang wanita yang harus rela dibiarkan mengenang rindu dengan sendiri di kejauhan, karena jarak dan waktu yang tidak dapat dikompromikan.
Puisi Menunggu Musim Semi
Kenapa begitu cepat jarum jam
berputar dalam sehari, menuju
situasi yang menguras hati
Saat ini, Kota Manado terlalu panas
untuk cerita keberangkatan, apalagi
disertai sebuah perpisahan
Kini Pelabuhan Manado begitu
sendu, bagi sepasang kekasih
yang akan berjuang melawan rindu
Kecupan hangatmu yang diiringi
kalimat tunggu aku, kuhirup bersama
wangimu yang akan selalu ku rindu
Pergilah kekasihku, biarlah bulir
yang mengenangi sepasang bola
mataku mengamini kepergianmu
Dari kejauhan kutarik dalam-dalam
napasku, saat ku tatap langkah
tegasmu di hiruk pikuk batinku
Riang mesin kapal mulai terdengar,
dibisingnya itulah kusadari duniaku
menjelma menjadi musim dingin
Sesaat setelah kapal membawahmu
pergi, maka ijinkanlah kutunggu dirimu
kembali membawa musim semi..
Bumi musim dingin 2022
Demikianlah sebuah puisi yang mencoba mengungkapkan rasa sedih seorang wanita ketika berpisah dengan kekasihnya, dan pelabuhan adalah tempat peristiwa pilu itu terekam.
0 Response to "Puisi Menunggu Musim Semi"
Post a Comment