Puisi Paradoks Cinta

 

Puisi Paradoks Cinta - Paradoks merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan situasi yang muncul dari sejumlah premis yang diakui kebenarannya namun sebenarnya bertolak dari suatu pernyataan dan menuju kesebuah kontradiksi-kontradiksi lainnya. Premis yang dibangun biasanya akan digunakan sebagai sebuah landasan dari kesimpulan, asumsi dan bahkan pemikiran.

Puisi Paradoks Cinta - Paradoks merupakan sebuah istilah yang dipakai untuk menggambarkan situasi yang muncul dari sejumlah premis yang diakui kebenarannya namun sebenarnya bertolak dari suatu pernyataan dan menuju kesebuah kontradiksi-kontradiksi lainnya. Premis yang dibangun biasanya akan digunakan sebagai sebuah landasan dari kesimpulan, asumsi dan bahkan pemikiran.

Nah, berkaitan dengan puisi ialah mengenai sebuah premis untuk bersama memadu kasih dengan kesetian namun menuju pada akhir yang tidak jelas ujungnya, hingga pada akhirnya hanya kata yang menjadi paradoks untuk pihak yang disajikan premis janji-janji.

Puisi Paradoks Cinta

Kau yang berkata, aku yang
mendengarkan namun kau
pergi tanpa kata

Paradoks cinta yang kau gambarkan,
pada akhirnya semua sakit di
hati yang kau hambarkan

Aku yang menelan perbuatan
merugikan ini, namun kau
bebas dari kecaman hati ini

Realitas memang tidak pernah
bebas dari persepsi, demikian
aku yang ikat sepi

Saat ini jauhmu dari hati membakar
amarah, sedang dekatmu dari
mata menghilangkan arah

Aku kini melihat diantara dua kaki,
maka tersimpul air mata karena
berengseknya tingkah lelaki

Disanalah jiwaku terpuruk tak
bermanfaat untuk hati, akibat
kau yang tak lagi bersimpati

Demikianlah aku yang di monopoli
kecewa, dibalik kau yang menyulap
rasa menjadi kecewa

Bumi 21 Desember 2020 

Nah, ini sebuah kesimpulan dari rasa cinta yang di tinggalkan tanpa alasan dan tanpa kejelasan. Terlebih puisi ini juga memperlihatkan situasi keterpurukan dari seseorang yang terkena sebuah paradoks.

0 Response to "Puisi Paradoks Cinta"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel